Adila Hassim Memukau Dunia

author Danny

- Pewarta

Senin, 15 Jan 2024 17:35 WIB

Adila Hassim Memukau Dunia

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Masyarakat dunia yang menyaksikan sidang pengadidlan Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda baru-baru ini sama-sama ingin mengetahui siapa sebenarnya salah satu pengacara dari pihak Afrika Selatan yang bernama Adila Hassim. Itu karena penampilannya yang mengesankan dalam mempresentasikan tuduhan Afrika Selatan terhadap maksud jahat Israel melakukan genosida di Gasa Palestina dalam bahasa Inggris kelas tinggi, yang di Inggris dikenal sebagai Queen Language.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Adila Hassim ini menarik perhatian internasional dengan penampilannya yang menarik dalam mewakili negaranya Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).Wanita Muslim yang usianya diperkirakan 30 tahunan ini menyampaikan argumen pembukaan, Adila menekankan parahnya serangan brutal Israel di Gaza, menggambarkannya sebagai salah satu kampanye pemboman konvensional terberat dalam sejarah perang modern. Dia menyoroti penghancuran kota-kota Palestina dan bantuan yang tidak memadai yang menjangkau penduduk, membuat hal-hal penting bagi kehidupan tidak dapat diperoleh.

Pidatonya yang berapi-api tapi dengan bahasa yang runtut di hadapan panel 15 hakim di ruang sidang yang penuh sesak, mendapat tepuk tangan meriah secara online, membuat banyak orang bertanya-tanya siapa dia. Adila, yang dikenal karena keahliannya dalam hukum konstitusional dan hak asasi manusia, mengajukan kasus yang berat terhadap Israel, menuduhnya melakukan tindakan genosida di Gaza. Dia berpendapat di ICJ bahwa Israel telah melanggar Pasal II Konvensi Genosida dengan "pembunuhan massal" terhadap warga Palestina di Gaza.

"Israel mengerahkan 6.000 bom per minggu ... Tidak ada yang selamat. Bahkan bayi yang baru lahir. Para kepala PBB telah menggambarkannya sebagai kuburan untuk anak-anak," katanya."Tidak ada yang akan menghentikan penderitaan, kecuali perintah dari pengadilan ini," tambahnya. Afrika Selatan telah menuntut agar ICJ memerintahkan Israel untuk menangguhkan kampanye militernya.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Adila memiliki pengalaman yang mengesankan dibidang hukum bekerja selama beberapa dekade, dengan spesialisasi hukum konstitusional, administrasi, kesehatan, dan persaingan. Dia memiliki jabatan, termasuk seorang hakimdan seor ang panitera hukum Mahkamah Konstitusi untuk Pius Langa dan Edwin Cameron di Afrika Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wanita muda kelahiran Johanesburg Afrika Selatan ini di luar ruang sidang mengadvokasi rakyat melawan praktek orupsi dan hak asasi manusia dinegaranya Dia ikut menulis buku pegangan tentang hak asasi manusia, hukum kesehatan, dan kebijakan di Afrika Selatan.

Selain itu, sebagai salah satu pendiri Corruption Watch dan mantan Direktur Litigasi, ia telah mengadvokasi reformasi sosial dan hak-hak kelompok yang terpinggirkan, dengan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Adila, dikabarkan lebih suka merahasiakan usia dan latar belakang etnisnya, dan hanya bangga menyebut dirinya sebagai warga negara Afrika Selatan. Di bidang akademik, Adila memegang gelar Bachelor of Arts (BA) dan Bachelor of Laws (LLB) di University of Natal Afrika Selatan.  Dia kemudian memperoleh gelar Master of Laws (LLM) dari Saint Louis University School of Law di Amerika Serikat diikuti dengan gelar Doktor.

Seperti diketahui perwakilan hukum dari Afrika Selatan menuduh Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan segera meminta pengadilan tertinggi PBB untuk campur tangan dan menghentikan perang Israel di Gaza. Sebagai tanggapan, Israel yang sejauh ini telah membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza telah membantah klaim tersebut. Tapi tim hukum Afrika Selatan berpendapat bahwa konflik tersebut merupakan periode penindasan Palestina yang berkepanjangan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU