Isu Partai KIM Ikuti Saran Jokowi Setelah Menjabat, Pengamat Ungkap Tergantung Hubungannya!

author Dani

- Pewarta

Minggu, 05 Mei 2024 17:23 WIB

Isu Partai KIM Ikuti Saran Jokowi Setelah Menjabat, Pengamat Ungkap Tergantung Hubungannya!

Jakarta (optika.id) - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menjawab pertanyaan tentang apakah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mengikuti saran dan masukan Joko Widodo(Jokowi) jika tak lagi menjabat presiden.

Menurut Ikrar, diikuti atau tidaknya saran dari Jokowi antinya sangat tergantung hubungan antara ketua parpol yang bersangkutan dengan Jokowi.

Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti: Apa yang Dilakukan Jokowi Bukan Kepentingan Rakyat

“Itu tergantung pada bagaimana hubungan antara ketua partai itu dengan Jokowi,” jelasnya dilansir dari dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/5/2024).

Ikrar kemudian menyebut bahwa perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjaditest case bagi Jokowi.

"Saya beri contoh misalnya apakah Golkar atau Gerindra akan kemudian membantu sepenuhnya anak atau menantunya Jokowi. Lagi-lagi inilah test case bagi Jokowi untuk kemudian bisa kita lihat apakah dia masih memiliki influence atau political influence di dalam politik Indonesia di pilkada ini ataukah tidak.”

“Saya lebih melihat bahwa kebanyakan sih kelihatannya nggak juga, karena partai-partai politik juga, termasuk PSI tentunya juga ingin menunjukkan bahwa mereka independen juga ya dari Jokowi,” tuturnya.

Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti: Prabowo Tak Akan Mau Dikuasai Jokowi Setelah Terpilih

Dalam dialog itu, Ikrar juga menjawab pertanyaan tentang apakah ada kemungkinan parpol anggota KIM akan memanfaatkan Jokowi effect pada pilkada mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia berpendapat bahwa itu sangat tergantung pada sosok yang akan didukung oleh Jokowi dalam pilkada.

“Itu tergantung siapa yang akan didukung oleh Jokowi ya. Saya beri contoh tentunya yang aling tegas kalau misalnya Bobby ataupun Kaesang itu akan maju, seperti Bobby di Sumatra Utara ataupun Kaesang di DKI Jakarta. Kalau itu dilakukan, bisa saja terjadi.”

Baca Juga: Pengamat: Banyak Sivitas Kritik Jokowi, Aksi Seperti 98 Bisa Kembali Terjadi

“Tapi kan lagi-lagi dengan siapa dia akan berkoalisi, karena kita tahu misalnya di Sumatera, misalnya Bobby katanya partai petama yang mendukung dia itu adalah Golkar,” tambahnya.

Pertanyaannya, lanjut Ikrar, apakah kemudian Golkar betul-betul akan mendukung sepenuhnya atau  masih akan melakukan survei terhadap calon gubernur di Sumaera Utara.

“Karena biar bagaimanapun yang namanya survei itu juga akan menentukan.”

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU