Optika.id - Penggunaan earphone maupun headset Selama Pandemi Covid-19 menjadi lebih intens dari biasanya. Seperti dipakai para pelajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh dan para pekerja kantor yang melakukan pekerjaannya dari rumah
Namun taukah anda, penggunaan alat-alat tersebut dalam jangka waktu lama biasanya akan berdampak pada kesehatan telinga dan pendengaran.
Baca juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran
Dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Anton Sony Wibowo, mengatakan pada beberapa kasus ditemukan gangguan pendengaran karena penggunaan perangkat audio langsung ke telinga yang berlebihan.
Ia menambahkan secara umum gangguan pendengaran yang terkait dengan suara akan meningkat pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid. Seperti, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit metabolik lain.
"Walaupun pasien tanpa komorbid, tetapi bila mengalami paparan dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka lama akan berhubungan dengan gangguan pendengaran dan tinnitus atau telinga berdenging," jelasnya dilansir dari laman UGM, Minggu (12/12/2021).
Paling sering, Paparan suara dengan intensitas yang tinggi sangat berhubungan dengan gangguan pendengaran yang dikenal dengan sensorineural hearing loss dan telinga berdenging atau tinnitus.
Anton mengatakan terdapat rekomendasi terhadap suara berlebihan atau noise agar kesehatan pendengaran tetap terjaga.
Baca juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Berikut Tips Penggunaan Perangkat Pendengaran yang baik:
- National Institute and Health merekomendasikan suara tidak boleh melebihi 85 desibel di telinga kita selama 8 jam."Jadi, penggunaan sound devices yang aman yaitu dengan melakukan pengaturan volume di bawah 85 desibel dan diatur waktu penggunaanya tidak boleh terlalu lama," paparnya. Ia menyebutkan secara umum paparan suara yang semakin besar bisa ditoleransi dengan pembatasan waktu paparan.
- The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) direkomendasikan untuk intensitas 85 desibel selama 8 jam.
- Lalu 88 desibel (contoh suara hairdryer, Blander)hanya selama 4 jam.
- 91 desibel (suara sepeda motor, mobil) hanya 2 jam.
- 100 desibel (Suara Maksimal MP3 Player) hanya 15 menit harus mulai dilakukan program perlindungan untuk paparan suara.
Anton kembali mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan pendengaran saat penggunaan perangkat audio dengan melakukan pembatasan pemakaiannya dengan tingkat suara level tertentu.
"Ada pembatasan penggunaan sound devices dengan tingkat sound level tertentu, tidak terlalu lama, ada dosis maksimal untuk paparan suara keras, dan dalam waktu tertentu," Imbuhnya.
Selain itu, pembatasan waktu penggunaan atau tidak terlalu lama dan meningkatkan kesehatan secara umum guna mengurangi dampak negatif paparan suara yang terlalu keras dan lama.
Baca juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi