Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Sabtu, 20 Jul 2024 12:44 WIB

Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran

Surabaya (optika.id) - Mysophobia adalah salah satu jenis phobia. Seseorang yang mengalami phobia jenis ini mengalamai ketakutan yang intens, berlebihan, dan tidak rasional terhadap kuman, bakteri, microba, kontaminasi dan infeksi. Mysophobia sendiri merupakan kumpulan kondisi germaphobia.

Tak terhitung ada banyak fobia yang dialami oleh orang-orang di dunia ini. Beberapa fobia yang paling umum adalah trypanophobia (takut jarum suntik), acrophobia (takut ketinggian), ophidiophobia (takut ular), arachnophobia (takut laba-laba), aerophobia (takut terbang dengan pesawat) dan entomophobia (takut serangga).

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Namun, apakah kamu tahu tentang mysophobia? Mysophobia melibatkan rasa takut yang parah terhadap kuman dan bakteri. Kadang-kadang disebut sebagai germophobia, dan dapat menyebabkan orang menghindari orang atau objek yang mereka pikir mungkin terkontaminasi kuman.

Ketakutan ini dapat berdampak signifikan pada kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain menimbulkan kesusahan, hal ini juga dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, hubungan, dan aktivitas lainnya, Sabtu (20/7/2024):

1. Rasa takut berlebih terhadap sesuatu yang kotor

Mysophobia punya banyak nama lain, di antaranya adalah germophobia, bacillophobia, bacteriophobia, verminophobia atau germaphobia. Artinya kurang lebih sama, yakni ketakutan berlebih pada sesuatu yang kotor, seperti kuman, bakteri dan kontaminasi. Istilah ini diciptakan oleh William A. Hammond di tahun 1879.

Menariknya lagi, mysophobia punya keterkaitan dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) dengan gejala mencuci tangan berulang kali, yang lebih sering dilakukan daripada orang normal. Pengidapnya mungkin selalu membawa hand sanitizer ke mana-mana apabila tidak ada air dan sabun cuci tangan.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

2. Merasa bahwa sesuatu yang kotor berbahaya bagi mereka

Kuman ada di mana-mana. Kuman bisa ditemukan di smartphone kesayangan, di gagang pintu, di selembar uang dan di tempat lain yang bahkan tak diduga. Wajarnya, kamu hanya akan mencuci tangan setelah dari toilet, setelah menyentuh benda yang kotor atau sebelum dan sesudah makan saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbeda dengan pengidap mysophobia. Mereka kerap merasa insecure dengan kuman, kotoran dan bakteri yang ada di sekitarnya.

Orang dengan mysophobia merasa khawatir dan panik ketika melihat sesuatu yang kotor dan berpikir bahwa itu akan membahayakan mereka. Lalu, mereka akan segera mencuci tangan sampai benar-benar bersih.

Baca Juga: Bahaya Langsung Mengonsumsi Makanan Pedas pada Perut Kosong

3. Orang dengan gangguan kecemasan, depresi dan OCD berisiko lebih tinggi mengalami mysophobia

Lantas, bagaimana mysophobia terjadi pada seseorang? Biasanya, ini terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis yang berhubungan dengan sesuatu yang kotor. Sementara itu, orang dengan gangguan kecemasan, depresi dan OCD lebih berisiko terkena mysophobia daripada orang lain.

Mengapa mysophobia dikaitkan dengan OCD? Sebab, mereka mungkin mengalami pikiran obsesif tentang kuman. Lalu, mereka akan membersihkan rumah, kamar atau ruang kerja sampai benar-benar bersih karena takut kuman dan penyakit bersarang. Saking terobsesinya, mereka akan mengelap tempat yang sama berulang kali. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU