Cara Baru Misuhi Presiden

Reporter : optikaid
Cara Baru Misuhi Presiden

[caption id="attachment_9408" align="alignnone" width="178"] Oleh: Cak A.Cholis Hamzah[/caption]


Optika.id. Surabaya.
Amerika Serikat (AS) sejak lama menjadi referensi demokrasi. AS melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi dengan konsisten, utamanya tentang kebebasan. Secara umum kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan mengutarakan pendapat, kebebasan berserikat, kebebasan beragama, media yang bebas dan sebagainya. 

Baca juga: Media New York Times Desak Biden Mundur dari Pemilihan Presiden

Prinsip demokrasi lainnya adalah memilih seorang pemimpin: dilakukan dengan cara pemilihan umum yang transaparan, jujur dan bebas. Karena itu Amerika Serikat dikenal sebagai negara demokrasi nomor satu di dunia (India nomor 2 dan Indonesia nomor 3).

Dalam hal kebebasan berpendapat, bersuara, rakyat Amerika Serikat punya hak bebas bicara apa saja sehingga tidak ada yang melarang. Kebebasan itu dijamin dalam Undang Undang negara. Mengkritik pemerintah dengan bahasa keraspun dijamin tidak ditangkap aparat keamanan. 

Terbelah Dua

Akhir-akhir ini (sejak pemilihan presiden tahun 2016, dimana Donald Trump terpilih menjadi presiden) hak mengeluarkan pendapat itu menjadikan masyarakat negara adikuasa ini terbelah, khususnya antara pendukung Partai Republik dan Partai Demokrat. 

Misalkan pendukung Partai Republik (atau presiden Trump) yang kecewa terhadap performa presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mereka mengumpat kasar. Umpatan vulgar itu adalah Fuck You Joe Biden atau Bahasa Surabaya adalah Jancok Joe Biden. Umpatan atau pisuhan itu menjadi viral dan trending, meluas di seluruh negara.

Pada 2 Oktober 2021 lalu, seorang pembalap bernama Brandon Brown sedang diwawancarai oleh reporter NBC Sports Kelli Stavast di Talladega Superspeedway di Alabama, menyusul kemenangannya dalam balapan NASCAR Xfinity Series Sparks 300. 

Fuck Joe Biden

Penggemar Brandon Brown, di luar area wawancara, bernyanyi dan meneriakkan kata Fuck Joe Biden terus menerus, dan ini menjadi jelas terdengar oleh pemirsa siaran. Pada saat siaran berlangsung, sambil mengenakan headset, reporter Stavast menyatakan, "Anda dapat mendengar nyanyian dari kerumunan, Lets Go Brandon atau Ayo Brandon!

Tidak jelas apakah Stavast salah memahami nyanyian atau teriakan itu atau apakah dia secara sengaja memplesetkannya  sebagai pengganti kata misuh tadi untuk menutupi agar pemirsanya tidak mendengar ungkapan kasar itu. 

Baca juga: Biden Tak Mau Bantu Israel, Sebut Bisa Terjadi Letusan Perang Regional

[caption id="attachment_10225" align="alignnone" width="300"] Slogan Lets Go Brandon[/caption]

Slogan Lets Go Brandon ini akhirnya menjadi terkenal karena digunakan oleh politisi Republik dan semua orang yang mengkritik Biden. Umpatan itu juga telah dieksploitasi secara komersial melalui barang dagangan. Frasa ini dengan cepat menyebar ke budaya populer, dengan lagu-lagu rap menggunakan frasa yang menempatkan lagu ini menjadi terkenal.

Toko Jual Pisuhan

Pada tanggal 11 Desember 2021 lalu saya menonton acara berita di Russian Today (RT), stasiun TV di Rusia yang terkenal selalu mengkritik Amerika Serikat. RT memberitakan pembukaan toko baru di kota Massachusetts Amerika Serikat yang menjual merchandise yang khusus misuhi presiden Joe Biden, seperti topi, T-Shirt, mug dan sebagainya. Toko itu jual  merchandise yang ada tulisan F.J.B atau Lets Go Brandon. 

Dan banyak pembelinya dari golongan anak-anak muda, mahasiswa sampai orang-orang tua. Mereka mengaku senang membeli barang-barang yang ada tulisan kata kasar itu. Pemilik toko waktu diwawancarai RT menolak mengatakan bahwa barang-barang yang dijual berisi kata-kata kasar kepada Joe Biden itu sebagai protes.

Dia mengatakan bahwa itu hanya sebagai ungkapan ketidaksenangan masyakat terhadap kinerja presiden Joe Biden tentang kebijakan-kebijakan dalam dan luar negeri. Jadi kalau orang mengucapkan frasa Lets Go Brandon itu pada dasarnya sama dengan frasa misuh Fuck Joe Brandon.

Baca juga: Ambang Kehancuran Meksiko

Banyak nilai-nilai positif demokrasi di Amerika Serikat yang baik untuk kita pelajari atau kita tiru namun nampaknya khusus kebebasan misuhi pemimpin sampai menjadi budaya pop di masyarakat secara terbuka dengan menjual produk-produk dan lagu-lagu berisi kata-kata kasar, tidak perlu kita tiru.

Penulis Cak A.Cholis Hamzah

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru