Dibantu Aisyiyah, Babby Lahir di Tengah Bencana Erupsi Gunung Semeru

Reporter : Aribowo
Dibantu Aisyiyah, Babby Lahir di Tengah Bencana Erupsi Gunung Semeru

Optika.id. Lumajang. Di tengah bencana dahsyat karena erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang,  Hamidah, 25, telah melahirkan bayi laki-laki-laki yang sehat di RSUD Pasirian. Dr Elfi S.POG menyatakan bahwa bayi itu sehat dengan berat badan 3 kg, meskipun dengan cara cesar. Bayi hasil pasangan Hamidah dan Sodikin, dari Dusun Kajar Kuning Lumajang, itu merupakan satu titik kebahagian tersendiri di tengah bencana Gunung Semeru.

Menurut Imas Maesaroh, Bagian Akomodasi MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), kelahirannya semula diprediksi Januari 2022, tapi ternyata dalam bencana itu lahir lebih cepat yaitu Sabtu 17 Desember 2021 pukul 10.00. Bayi itu seolah ingin berbicara dengan semua orang bahwa ada satu titik kebahagiaan tatkala banyak orang menangis kesedihan.

Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah) Lumajang, PWA (Pimpinan Wilayah Aisyiyah) Jawa Timur, dan MDMC yang membantu dan mendampingi proses persalinan Hamidah sangat bersyukur atas kelahiran bayi laki-laki itu. Mereka mengusulkan bayi itu nama Babby Massario Hamidi. Babby maknanya (anak laki-laki kesayangan), Massario dari kata Massera (Makanan Sehat Semeru Aisyiyah (Massera) dan Hamidi asalnya dari Hamidah (putra ibu Hamidah. Karena laki-laki maka Hamidi)

Tim MDMC dan PDA Lumajang menemukan Hamidah bersama suaminya di tempat pengungsian dalam keadaan hamil tua. Hamidah-Sodikin semula kebingungan untuk biaya persalinan. Dengan cepat Aisyiyah menolong dan mendampinginya hingga melahirkan dengan selamat dan sehat.

Selamat buat Ibu Hamidah yang melahirkan anaknya dengan selamat dalam suasana lahar Semeru. Ujar Wakil Ketua PWA Jawa Timur, Sumiyati S.Ag. 

Ketua PWA Siti  Dahlilah Candrawati bersama rombongan juga menengok Hamidah dan korban erupsi Semeru lainnya. Mereka secara intensif membantu berbagai keperluan korban bencana Semeru, utamanya dalam hal penanganan lansia dan balita. Tim Massera sangat efektif membantu balita dan lansia korban erupsi Semeru.

[caption id="attachment_10792" align="alignnone" width="300"] Ibu-ibu Pimpinan Wilayah dan Daerah Aisyiyah Mengunjungi Ny. Hamidah di RSUD Pasirian[/caption]

Langkah Tepat dan Cepat dari Aisyiyah

Sejak bencana Awan panas dan guguran lava gunung Semeru (APG) terjadi di Lumajang 4 Desember, ribuan masyarakat terdampak menjadi pengungsi. Mereka tersebar di banyak titik pengungsian dan juga di rumah rumah kerabat hampir di 21 kecamatan. Kebutuhan makan dan minum selama di pengungsian dipasok dari dapur umum, baik dari Dinas Sosial maupun PMI (Palang Merah Indonesia).

Menu makanan yang disediakan seragam berupa nasi bungkus, untuk orang dewasa. Sementara dari data yang ada 30 persen lebih terdapat pengungsi anak anak balita badan lanjut usia (usia). Tentunya mereka perlu mendapatkan menu khusus balita dan lansia untuk kebutuhan gizi mereka.

Kenyataan itulah, yang mendorong pimpinan daerah Aisiyah Kabupaten Lumajang melahirkan ide dan gagasan mendirikan dapur Balita dan Lansia. Namanya MASSERA (makanan sehat Semeru Aisyiah). Tidak itu saja, untuk pendidikan anak anak pengungsi maka didirikan Koriya (sekolah ceria Aisyiyah) yaitu untuk anak-anak TK Ceria dan SD (Sekolah Dasar). MASSERA dan KORIYAH berpusat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Brantas 36, Lumajang, dikoordinir oleh Imas Maesaroh.

Wakil Bupati Lumajang Ikut Resmikan

Program tersebut resmi di luncurkan Senin (13/12) di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Tompokersan, Lumajang. Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati ikut serta dalam meresmikan program MASSERA dan KORIYAH bersama dengan ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Dalilah Candrawati serta Ketua PDA Kabupaten Lumajang, Lilik Nurdiani.

Program ini dilatarbelakangi karena kami melihat banyak balita, anak-anak, lansia dan ibu hamil yang membutuhkan bantuan gerak cepat. Menurut data terdapat 608 balita, 618 anak usia SD, 320 anak usia SMP dan puluhaan Bumil dan lansia dan tersebar di 126 titik di Lumajang, kata Lilik Nurdiani.

Selanjutnya, menurut Lilik, terdapat 4 cabang MASSERA dan KORIYAH yang akan membantu di 4 kecamatan yaitu Massera 1 di Desa Bagusari, Massera 2 di Masjid Sarah Muhammadiyah di Desa Jarit, Massera 3 di Desa Pasrujambe dan Massera 4 di TK ABA Jatiroto.

Pada setiap titik Massera akan dikoordinir oleh ibu-ibu PCA Aisyiyah secara langsung. Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 bulan dan akan ditambah jika masih diperlukan menurut kondisi dilapangan, imbuhnya.

Program MASSERA dan KORIYAH dilakukan secara terpadu, terintegrasi dengan pendampingan psikososial serta penguatan spiritual bersamaan saat pembagian makanan MASSERA. Selain itu, dilakukan juga penguatan gizi bagi bumil, balita dan lansia.

Lilik juga menyampaikan bahwa pelaksanaan kedua program ini memanfaatkan sumber dana dari Kas Kantor Layanan Lazismu (KLL) yang terhimpun dari KLL Aisyiyah cabang dan ranting, bantuan dari Aisyiyah kabupaten lain serta Aisyiyah wilayah dan pusat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang pun ikut memberikan tanggapan terkait program ini. Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati berterima kasih kepada Aisyiyah karena ikut mengambil peran di bidang pendidikan, penanganan dapur balita, lansia dan bumil karena belum di tangani oleh siapapun. Indah Amperawati pun siap memberikan support kebutuhan dalam pelaksanaan program.

Baca juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyambut gembira program MASSERA dan Koriyah dari PDA Lumajang. Wabup menganggap PDA Lumajang dan PWA Jawa Timur memiliki terobosan dan gagasan cepat dan riil. 

Sesuatu yang diperlukan korban bencara Semeru, utamanya anak-anak, balita, dan lansia memang luput dari perhatian. Menurut Wabup Indah Amperawati, pada umumnya orang membantu secara umum. Namun Aisyiyah benar-benar memahami kebutuhan riil korban bencana di sini, urainya saat menerima tim Massera.

Saat saya menemani kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), saya ditanya soal asupan makanan dari dapur umum, apakah balita dan lansia ada perlakuan khusus.Saya jawab, tidak.Namun hari ini pertanyaan itu dijawab oleh PDA Lumajang.Saya terima kasih sekali, paparnya. 

Secara detil Wabup Indah menyatakan bahwa kemarin berfikir di antara korban erupsi yang begitu banyak. Bagaimana makanan khusus untuk balita dan lansia? Ternyata Allah menjawab Langsung, urainya lebih lanjut.Saya di WA oleh Mas Suharyo untuk hadir di tempat ini guna meresmikan dapur makanan bergizi bagi lansia dan balita korban erupsi Semeru. Ini jawaban Allah kepada saya, jelasnya, pungkasnya.

Wakil Bupati Alumni TK ABA

Menyinggung korban Semeru yang begitu banyak Wabup indah dalam sambutannya sambil terbata-bata penuh haru menyatakan bahwa diantara korban itu ada anak-anak yang masih mempunyai masa depan panjang. Mereka harus mendapat perhatian dari kita. Itu sebabnya langkah Aisyiyah dinilainya sangat tepat. 

Wabup mengaku sebagai alumni TK ABA Irma Suryani yang lokasinya berdampingan dengan Madrasah Ibtidahiyah Hasanuddin.

Saya dulu oleh Abah (alm. KH Masdar Damang) disekolahkan di sini, ujarnya disambut tepuk tangan undangan. Biasanya saya lewat Gang dekat masjid (Masjid An Nur) itu. Saya jalan sendiri tanpa diantar. Mulai kecil saya dilatih mandiri oleh Abah, kenang Wabup Indah.

Dari kebiasaan tersebut saya tumbuh menjadi anak mandiri. Entah kenapa anak saya kok manja ya, ujarnya.

Mendengar penuturan Wabup tersebut, guru-guru TK, Pimpinan Cabang Aisyiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah merasa senang. Ini bisa ditulis, kata Ketua PW Aisyiyah, Ibu Siti Dalilah Candrawati.

Baca juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Terasa ada kedekatan batin antara keluarga besar TK ABA dengan Wabup.

Apalagi di sela-sela sambutannya Bunda Indah meminta pihak TK ABA agar mengajukan proposal untuk rehab gedung TK. Insya Allah akan saya bantu nanti, tegasnya disambut tepuk riuh para hadirin.

[caption id="attachment_10793" align="alignnone" width="300"] Massera dapat apresiasi dari wakil bupati Lumajang (Foto : Iswarini Jamilah)[/caption]

Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Lumajang, mengambil peran dalam membantu warga terdampak bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dengan program Dapur Balita dan Lansia serta Sekolah Ceria AISYIYAH.

Reporter: Aribowo

Editor: Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru