Optika.id - Kondisi perekonomian yang mulai berlangsung memulih berdampak pada peningkatan konsumsi listrik di masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang menilai jika meningkatnya kegiatan perekonomian adalah dampak dari penanganan pandemi Covid-19 yang sudah mulai terkendali di negeri ini.
"Tentu saja kegiatan ekonomi mulai menggeliat, dan pertumbuhan demand listrik mulai kembali seperti semula," katanya dalam program Energy Corner, Senin (27/12).
Baca juga: Oversupply Listrik Tak Bisa Diselesaikan dengan Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis
Dirinya menambahkan bahwa pada awal pandemic 2019, pertumbuhan kebutuhan listrik menjadi negatif. Oleh sebab itu, PLN melakukan berbagai usaha agar kebutuhan listrik bisa kembali meningkat di ambang kenormalan.
Dalam upaya tersebut, jelas Darmawan, pihaknya menggunakan strategi Captive Power yang dinilai banyak industri yang sebelumnya memakai listrik sendiri, kemudian beralih menggunakan listrik dari PLN.
Tak hanya itu, PLN juga membangun electrifying agriculture di sektor pertanian dari sebelumnya petani menggunakan diesel yang menghabiskan BBM, kini beralih menggunakan listrik yang dinilai lebih hemat dan bersih bebas polusi. Selain itu, pihaknya juga gencar menggalakkan program dalam mendorong konsumsi listrik melalui kompor listrik, kendaraan listrik, dan sebagainya. Hal ini juga bisa mendorong tingkat kebutuhan listrik.
"Sehingga dalam hal ini kami berhasil meningkatkan demand yang tadinya tahun lalu harusnya minus 3% jadi minus 1,5%," ujarnya.
Baca juga: Alasan Terselubung Pemerintah Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi keuangan PLN selama pandemi sudah semakin membaik. Bahkan dia mencatat jika PLN berhasil menurunkan utang dari Rp 450 triliun menjadi Rp 430 triliun.
"Jadi insha allah dalam kondisi saat ini tantangan kita urai satu per satu," pungkasnya.
Baca juga: KLHK Klaim Kendaraan Listrik Solusi Polusi Udara Jakarta
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi