Optika.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo menekankan akselerasi tranformasi digital nasional untuk lima aspek, salah satunya berkaitan dengan percepatan perluasan akses telekomunikasi, peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyatakan, pada tahun 2021 Kementerian Kominfo telah membangun infrastruktur digital dari lapisan backbone, middle mile dan last mile. Kementerian Kominfo juga melakukan penataan spektrum frekuensi radio untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G, pengembangan jaringan 5G, serta menyukseskan program Analog Switch Off (ASO).
Baca juga: Jokowi Setelah Lengser Langsung ke Solo, Lalu Tidur, BEM SI: Enak Aja!
Pertama dari lapisan backbone, Kementerian Kominfo sejauh ini telah melakukan penggelaran jaringan kabel serat optik Palapa Ring, baik Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur di mana tahun 2021 merupakan tahun evaluasi atas pemanfaatan Palapa Ring, ujarnya dalam Pernyataan Pers Mendigitalkan Indonesia: Retropeksi Kominfo 2021 dan Outlook 2022, di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (30/12/2021).
Menurut Jubir Dedy Permadi, peningkatan utilisasi Palapa Ring masih membutuhkan penggelaran fiber optic untuk menghubungkan titik fiber optic yang belum terhubung, baik di darat maupun di laut. Sedangkan infrastruktur di lapisan middle mile melalui penyediaan kapasitas satelit, Indonesia saat ini menggunakan 9 satelit telekomunikasi yang setara dengan 50 Gbps dan 55 persen diantaranya digunakan oleh Kementerian Kominfo.
Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas satelit yang semakin meningkat, pada tahun 2021 telah dimulai rangkaian proses konstruksi satelit multifungsi SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps, termasuk pembangunan komponen satelit dan roket di Prancis dan Amerika, serta 11 stasiun bumi di Indonesia, jelasnya.
Sedangkan pada lapisan last-mile, Kementerian Kominfo bersama mitra operator seluler telah memulai pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di 12.548 desa/kelurahan yang belum memiliki akses 4G. Total jumlah pembangunan BTS itu mencakup 9.113 di wilayah 3T oleh BLU BAKTI Kementerian Kominfo dan 3.435 BTS di wilayah non-3T oleh operator seluler.
Selain pembangunan infrastruktur yang masif, Kementerian Kominfo juga terus memastikan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia.
Untuk itu, pada tahun 2021, Kementerian Kominfo telah menyelesaikan pembangunan Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) yang akan mengukur Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE), dan menindaklanjuti layanan atas keluhan masyarakat terkait dengan gangguan layanan secara real-time di 514 kabupaten/kota, tandas Jubir Kementerian Kominfo.
Kementerian Kominfo akan terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sesuai dengan perencanaan dalam Roadmap Indonesia Digital. Pada tahun 2022, Kementerian Kominfo fokus menyelesaikan pembangunan di lapisan backbone hingga last mile.
Di lapisan backbone mengoptimalkan utilisasi jaringan kabel serat optik Palapa Ring melalui penggelaran ekstensi Palapa Ring Integrasi sepanjang 12.083 KM, ujar Dedy Permadi.
Sementara pada lapisan middle-mile, Kementerian Kominfo akan melakukan penambahan kapasitas satelit dan pembangunan gateway.
Dan untuk lapisan last mile menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G, papar Jubir Kementerian Kominfo.
Sebagai bagian dari evaluasi pembangunan di tahun 2022, terdapat beberapa tantangan pembangunan infrastruktur digital keterbatasan pembiayaan, khususnya bagi pembangunan di wilayah 3T. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melakukan terobosan melalui skema bauran pembiayaan atau blended financing.
Baca juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang
Selain itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga terkendala topografi atau kontur, bentang alam, serta keberagaman medan yang mendorong bauran pilihan teknologi telekomunikasi, serta inovasi dan adaptasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, tegas Jubir Kementerian Kominfo.
Jubir Dedy Permadi menyatakan, program lain yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021 adalah farming dan refarming spektrum frekuensi radio, baik untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G, pengembangan jaringan 5G, serta untuk menjalankan program Analog Switch Off (ASO).
Khusus penggelaran 5G, telah dilakukan layanan komersial 5G di beberapa area residensial dan hotspot di 13 kota di Indonesia melalui tiga operator seluler, yakni PT Telkomsel, PT Indosat, dan PT XL Axiata.
Kominfo melalui operator seluler juga telah menghadirkan 5G experience di beberapa event seperti di peluncuran Gerakan Bangga Buatan Indonesia di Labuan Bajo, PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, dan pameran Pusat Inovasi Digital Industri 4.0 di Jakarta, ujarnya.
Menurutnya, Kementerian Kominfo akan terus mendorong pengembangan konektivitas 5G, salah satunya dengan menghadirkan 5G experience dalam gelaran MotoGP Mandalika tahun 2022 dan event penting pada G20 mendatang.
Selain itu, penataan spektrum frekuensi radio juga dilakukan untuk memfasilitas program Analog Switch Off atau digitalisasi TV. ASO akan diberlakukan dalam tiga tahap, yakni tahap I pada 30 April 2022, tahap II 25 Agustus 2022, dan tahap III 2 November 2022. Dengan demikian, Indonesia akan segera menyambut era baru siaran TV digital, papar Dedy Permadi.
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Dalam penyelesaian program ASO, saat inj Kementerian Kominfo mendorong komitmen penyelenggara layanan multipleksing untuk berkontribusi dalam penyediaan set top box (STB) gratis kepada rumah tangga miskin secara mencukupi.
Kementerian Kominfo terus mendorong agar komitmen penyelenggara multipleksing dapat memenuhi kebutuhan STB tersebut, jelas Jubir Kementerian Kominfo.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi