Optika.id - Usman Kansong selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam keterangan persnya menginformasikan kepada masyarakat tentang perubahan bentuk distribusi informasi serta upayanya untuk mencegah beredarnya informasi yang keliru di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Tak lupa ia juga menyinggung soal penggunaan media sosial.
"Kita juga menyampaikan kepada masyarakat bagaimana bermedia sosial yang aman agar tidak ada tuntutan hukum di belakang hari. Di Indonesia ini ada beberapa undang-undang yang mengatur konten media sosial top media digital, antara lain Undang-undang ITE," terangnya, Selasa (4/1/2022)
Baca juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran
Dikatakan sepanjang tahun 2021, Kemkominfo cukup berhasil dalam menjalin sosialisasi kepada publik tentang berbagai hal terkait dengan komunikasi publik. Salah satunya adalah bagaimana menangkal misinformasi yang terjadi. Kemkominfo juga memperhatikan bahwa selama di masa Covid-19, banyak terjadi misinformasi, disinformasi, malinformasi bahkan hoaks.
"Begitu juga yang terkait dengan Covid-19 memang berdasarkan identifikasi yang kami lakukan disinformasi atau hoaks terbanyak itu tentang kesehatan. Karena itu, kita kemudian mencoba menangkalnya dan kalau kita lihat statistik grafiknya disinformasi atau hoaks itu sudah menurun drastis, terutama yang terkait dengan Covid-19 atau lebih khusus lagi tentang vaksinasi," sambung Usman.
Dirjen IKP itu juga menambahkan bahwa di tahun 2022 dalam upaya percepatan serta penyebaran komunikasi publik, sudah merumuskan berbagai langkah supaya komunikasi publik yang dilakukan oleh pemerintah agar lebih efektif. Misalnya adalah melakukan kampanye dalam mengajak masyarakat untuk divaksinasi terutama lansia dan anak-anak.
Baca juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Dirinya juga menjelaskan bahwa harus ada satu perubahan dalam komunikasi publik. Ia menekankan dalam artian juga serta menekankan pemulihan ekonomi yang lebih besar daripada pemulihan kesehatan. Sebab, menurutnya sejauh ini pemulihan kesehatan sudah berlangsung cukup baik.
"Intinya adalah memang harus berubah. Komunikasi publik 2021 dibandingkan dengan 2022 harus ada perubahan-perubahan komunikasi publik, strategi komunikasi publik di tahun 2022," pungkasnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi