Optika.id - PKS (Partai Keadilan Sejahtera) memiliki wacana ingin membangun koalisi poros nasionalis-religius pada kontestasi pemilihan presiden 2024. Rencana itu kemudian disambut positif oleh Golkar dan Demokrat.
Rencana PKS bangun koalisi nasionalis-religius dikatakan oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2022).
Baca juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies
"Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa. Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan," ujar Sohibul.
Sohibul mengatakan, dirinya juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan. Rencana tersebut kemudian disambut baik Partai Golkar dan Partai Demokrat.
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan tidak ada partai yang bisa bekerja sendiri dalam pilpres. Karena itu, Golkar, kata Ace, pasti akan membuka komunikasi dengan semua partai.
"Oleh karena itu, bagi Partai Golkar, membuka komunikasi dengan partai mana pun tentu sebagai bagian dari langkah politik untuk menyamakan persepsi dan kemungkinan penjajakan membangun agenda bersama terkait masalah kebangsaan," kata Ace kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Ace mengapresiasi langkah PKS yang membuka peluang koalisi dengan poros nasionalis dan religius. Menurutnya, langkah itu bentuk penjajakan untuk menyamakan persepsi antarpartai. Golkar, kata Ace, membuka peluang kerja sama dengan semua partai, termasuk PKS.
Baca juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
Partai Demokrat pun tertarik dengan koalisi poros nasionalis religius di Pilpres 2024. Hal itu disebut sesuai dengan jati diri Partai Demokrat.
"Wacana koalisi partai berlatar belakang nasionalis dan religius pada Pilpres 2024 mendatang tentunya menarik, apalagi bagi Partai Demokrat yang memiliki jati diri sebagai partai nasionalis-religius," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Partai Demokrat, kata Kamhar, terbuka dengan koalisi partai berlatar belakang nasionalis-religius. Meski begitu, saat ini Demokrat belum memikirkan koalisi untuk Pilpres 2024. Kamhar tidak membantah kemungkinan koalisi dengan PKS
"Namun ikhtiar membangun koalisi atau kerja sama politik juga tetap berjalan. Termasuk dengan PKS, yang secara empiris sering berada dalam barisan yang sama dengan Partai Demokrat. Kita bersama pada dua periode Pemerintahan SBY, dan bersama pula pada dua periode ini berada di luar pemerintahan. Secara chemistry politik sangat dimungkinkan untuk bersenyawa," pungkasnya.
Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Reporter: Amrizal
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi