Koalisi PKS, Demokrat, Golkar Terwujud, Pasangan Calon Kuat Anies-Airlangga

Reporter : Seno
images - 2022-01-16T204345.981

Optika.id - Merespons isu koalisi nasionalis-religius yang didengungkan PKS, Demokrat dan Golkar. Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Demokrat dan PKS punya banyak kesamaan nasib politik, kedua partai solid mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua periode. Tetapi, di era Presiden Joko Widodo, kedua parpol kompak di luar pemerintahan di saat Gerindra dan PAN masuk koalisi Jokowi.

"Bagi Demokrat, posisi PKS seksi. Bukan hanya karena nasibnya hampir sama, tapi berkoalisi dengan PKS itu 'murah meriah' dengan militansi kader yang sudah teruji. Variabel ini makin menambah kemungkinan Demokrat dan PKS akan berkoalisi pada Pemilu 2024," kata Adi dalam keterangannya, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus

Koalisi PKS, Golkar, dan Demokrat dinilai sangat mungkin terjadi. Adi Prayitno menilai wacana memasangkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Anies Baswedan ataupun Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pun menguat.

"Sangat mungkin tiga partai ini bikin poros tersendiri karena Golkar sangat terlihat ambisius majukan Airlangga di pilpres dan butuh banyak partai koalisi untuk maju," ujar Adi.

"Apalagi, pada saat bersamaan, sejumlah elite Golkar sering melontarkan isu soal kemungkinan Airlangga duet dengan Anies, yang notabene dekat dengan PKS, juga mewacanakan duet Airlangga-AHY. Jadi kemungkinannya 100 persen ketiga partai bisa bikin poros baru di luar PDIP dan Gerindra," imbuhnya.

Adi menilai PDIP dan Gerindra tak terlampau melirik Airlangga untuk diduetkan dengan Prabowo atau Puan Maharani. Karena itu, dinilai tak ada pilihan lain bagi Golkar, jika ingin tetap memajukan Airlangga, harus bikin poros sendiri.

Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara

Sementara itu, jika poros Golkar-PKS-Demokrat terbentuk, Adi menilai pasangan calon kuat adalah Anies-Airlangga. Pasangan ini, Anies sebagai capres dan Airlangga sebagai cawapres.

"Kalau di-ranking, yang terlihat Airlangga lebih kuat dengan Anies ketimbang AHY. Dengan satu catatan, Anies capresnya, bukan cawapres. Kalau AH (Airlangga) capres dan Anies cawapres, agak susah mendorongnya. Problemnya, Airlangga mau tidak ngasih posisi capres ke Anies, yang tak punya tiket partai?" tegasnya.

Selain itu, Adi juga memberikan catatan apakah Anies bisa mempertahankan elektabilitasnya setelah tak jadi gubernur. "Tanpa itu semua, Anies selesai tahun ini karena akan banyak figur lain yang bermunculan," pungkasnya.

Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru