Pengamat Nilai Anies Bisa Jadi Rebutan Partai Politik

Reporter : Seno
images - 2022-02-02T210533.625

Optika.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menjadi rebutan partai-partai politik bila elektabilitasnya tinggi. Meskipun saat ini tidak memiliki kendaraan politik. Hal ini dikatakan oleh Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin dalam keterangannya, Rabu (2/2/2022).

Dia menilai Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasdem, memberikan sinyal mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus

Hal ini terlihat dari sejumlah kegiatan dan perayaan partai yang mengundang mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Menurut Ujang, hal yang paling krusial agar partai dipastikan mengusung apabila elektabilitas Anies tinggi dan mengungguli calon lain.

Kecenderungannya seperti itu. Namun tetap saja ketiga partai itu masih akan menunggu elektabilitas Anies hingga 2024 nanti, jelasnya.

Ujang pun menyarankan bila Anies berniat menjadi RI 1, dia harus terus menaikkan elektabilitas dan dukungan masyarakat.

Kuncinya hanya satu, yaitu elektabilitas. Jika elektabilitas Anies tingggi hingga menjelang pendaftaran capres ke KPU nanti, akan ada banyak partai-partai yang mendukungnya, tukasnya.

Menurut Ujang hal yang paling krusial agar partai dipastikan mengusung, apabila elektabilitas Anies Baswedan tinggi dan mengungguli calon lain.

Diketahui, Anies Baswedan mulai rajin melakukan safari politik ke sejumlah partai.

Sebut saja saat Anies menghadiri harlah PPP ke-49 yang digelar di kantor DPW PPP DKI Jakarta pada Minggu (30/1/2022).

Sehari berselang, Anies juga bertolak ke Yogyakarta untuk menghadiri acara yang sama.

Tak hanya itu, pada Sabtu (29/1/2022) Anies juga memenuhi undangan dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Anies Belum Tentu Diusung PKS

Sementara itu, seperti prediksi banyak orang Anies akan didukung oleh PKS. Nampaknya hal itu juga belum pasti. Meski memiliki kedekatan, PKS besar kemungkinan tidak akan mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Kendati sekalipun Anies Baswedan menjadi salah satu dari sederet nama yang diyakini banyak pihak bakal menjadi sosok capres yang akan diusung PKS.

Selain Anies, nama lain yang disebut-sebut bisa jadi jagoan PKS adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara

Namun faktanya, PKS sudah punya jagoan sendiri untuk diusung di kontestasi lima tahunan memperebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia itu.

Presiden PKS Ahmad Syaiku menegaskan, partainya sangat mengharapkan suara besar untuk Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.

Jadi, tetap kalau penokohan kita dorong Dr Salim Segaf Al Jufri, ungkap Syaikhu dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Bahkan, Syaikhu terang-terangan menyebut partainya sudah melakukan persiapan menuju Pilpres 2024.

Selain penguatan, juga membuka komunikasi dari partai politik lain untuk penjajakan koalisi.

Sambil terus menguatkan kesiapan, termasuk menjalin komunikasi dengan partai lain, bebernya.

Namun, kata dia, saat ini masih terlalu dini berbicara soal sosok yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Akan tetapi dia menegaskan, capres PKS nantinya akan ditentukan melalui musyawarah Majelis Syuro. Koalisi dengan parpol lain, jelasnya, juga sangat diperlukan oleh PKS.

Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Apalagi, perolehan suara partai berlambang bulan sabit kembar di masih jauh dari presidential threshold.

PKS masih membuka diri karena syarat presidential threshold (ambang batas presiden) 20 persen, sementara suara PKS 8,21 persen, jadi PKS harus berkoalisi, jelasnya.

Untuk itu, Syaiku memastikan tetap akan membuka peluang untuk berkoalisi. Hanya saja, ia tak membocorkan dengan parpol mana PKS kemungkinan akan bergandengan tangan nantinya.

Kita siap berkomunikasi dengan calon mitra koalisi. Jika sudah ada koalisi, tentu baru diputuskan siapa capres yang akan diusung, pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru