Optika.id, Surabaya - Pemerintah kini telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk masing-masing jenis minyak goreng seperti curah, kemasan, pemium per 1 Februari 2022 menggantikan kebijakan satu harga Rp 14.000.
HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Baca juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah
Namun masalahnya saat ini stok minyak goreng dengan HET antara ada dan tiada, sangat sulit menemukannya. Masalah ini seperti mengulang permasalahan pada minyak satu harga bersubsidi Rp 14.000 lalu.
Tim optika.id melakukan penelusuran di lapangan (4/2/2022) di berbagai gerai minimarket di Kecamatan Sukolilo, Wonokromo, dan Tegalsari, Kota Surabaya hasilnya mengejutkan. Tim optika mendatangi salah satu merek toko 'minimarket biru' di Nginden Semolo, Kecamatan Sukolilo, pada pukul 07.30 WIB. Namun tidak ada minyak goreng tertata di rak.
Putri Fitria salah satu petugas kasir mengatakan, stok minyak goreng sudah habis sejak hari pertama pengiriman dan sampai dua hari ini belum ada lagi pengiriman minyak goreng yang menyebabkan kekosongan stok.
"Mohon maaf minyak gorengnnya tidak ada (stok). Iya sudah dua hari belum dikirim," ujarnya.
Hal yang sama juga juga terjadi di gerai minimarket 'merah' yang berada tidak jauh dari kawasan itu. Hasilnya nihil, rak minyak goreng kosong dengan alasan yang sama.
Pukul 09.00 WIB, tim optika.id melanjutkan menuju ke kecamatan Wonokromo, minimarket di sepanjang jalan yang dilalui juga mengalami kekosongan stok. Hingga kami berhenti di salah satu minimarket 'merah' di jalan Jagir Wonokromo.
Rak minyak goreng di sana kosong, namun kami melihat ada kardus minyak goreng di belakang meja kasir dan kami menanyakan minyak goreng, baru kasir tersebut membukakan kardus tersebut.
"Harganya Rp 28.000 (2 Liter) maksimal satu orang dua bungkus. Memang peraturannya seperti itu," jelasnya
Pukul 09.15 WIB, kami kemudian melanjutkan ke Pasar Wonokromo, harga minyak goreng di sini jauh lebih tinggi daripada harga minyak goreng di gerai minimarket yang sudah menerapkan harga sesuai HET.
Di pasar Wonokromo, Harga minyak goreng curah masih dipatok Rp 19.000 - Rp 20.000/liter, Harga minyak goreng kemasan biasa Rp 29.000 - Rp 32.000/ liter dan kemasan premium dibanderol Rp. 35.000 - Rp 38.000.
Irma Suryani, salah satu pedagang kebutuhan pokok mengatakan, belum bisa menetapkan harga sesuai anjuran pemerintah sebab barang ia jual adalah stok lama.
Baca juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng
"Semua belinya ke minimarket yang murah dulunya yang disubsidikan minimarket. Ya kita kulakannya harga segitu nggak bisa nanti rugi. Ini masih stok yang lama soalnya," ungkapnya, yang disahuti hal yang sama oleh penjual di sekelilingnya, Jumat (4/2/2022).
Hal senada juga terjadi di Pasar Keputran Utara, pedagang masih mematok harga di atas HET karena alasan yang sama.
Kami kemudian bergerak ke minimarket-minimarket di kecamatan Tegalsari dan berhenti di setiap minimarket yang dilalui. Hasilnya sama rak masih kosong.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi tak menampik terdapat kelangkaan minyak goreng murah di pasar tradisional yang terjadi beberapa waktu ke belakang. Kelangkaan juga terjadi di toko ritel modern.
Ia mengatakan, diperlukan waktu karena wilayah Indonesia yang luas. Namun Kemendag akan terus mengawasi peredaran minyak goreng di pasar tradisional, terutama untuk jenis curah.
"Ketika nanti pasar curah sudah terbentuk, maka tekanan permintaan di ritel modern akan berkurang sehingga kondisi suplai akan normal dan harga ikuti HET," katanya, Kamis (3/2/2022)
Baca juga: Kasus Minyak Goreng Langka, KPPU Tingkatkan Pemberkasan 27 Perusahaan Nakal
Pedagang saat ini mulai melakukan pencampuran minyak goreng khususnya jenis curah dengan harga mahal sebelumnya serta stok baru dengan harga murah.
Karena itu, saat ini masih dijumpai harga minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu per liter atau di atas HET yang ditetapkan Rp 11.500 per liter. "Hari ini sudah mulai jalan, mereka dalam proses blending. Dalam tiga sampai empat hari ke depan, harga akan ikuti HET," kata Lutfi.
Lutfi optimistis kebijakan HET efektif dan bisa diterapkan karena pemerintah telah menurunkan harga minyak sawit dalam negeri khusus untuk bahan baku minyak goreng melalui kebijakan domestic price obligation (DPO).
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi