Khofifah Tak Temukan Minyak Goreng di Minimarket, Ini Sebabnya

Reporter : Jenik Mauliddina
Khofifah Tak Temukan Minyak Goreng di Minimarket, Ini Sebabnya

Optika.id, Pasuruan - Usai memantau operasi pasar minyak goreng murah yang digelar di UPT Bapenda Jalan Panglima Sudirman, Kota Pasuruan, Minggu, (6/2/2022) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak mendadak ke minimarket yang tak jauh dari lokasi

Di sana dia menemui kenyataan, tidak menemukan minyak goreng di raknya. Menurut salah satu pegawai memang terjadi Kekosongan stok selama beberapa hari terakhir.

Baca juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah

"Di sini, katanya tadi, sudah lima hari minyak goreng kosong," terang Khofifah usai berbincang dengan karyawan mimimarket.

Gubernur menyebut akar permasalahan ada di rantai pasokan yang terputus, sehingga harga minyak goreng masih mahal dan kosong.

"Produksi minyak goreng di Jawa Timur itu per bulan 62 ribu ton, sementara kebutuhan masyarakat Jawa Timur termasuk sektor usaha itu 59 ribu ton. Pada dasaranya Jawa Timur surplus 3000 ton," kata Khofifah di sela operasi pasar murah minyak goreng di UPT Bapenda Kota Pasuruan, 

Menurut Khofifah, di saat produksi surplus, harga minyak goreng di pasar tradisional masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Sementara di ritel yang harganya sesuai HET, sering terjadi kekosongan barang.

"Sekarang di ritel-ritel banyak yang kosong. Minyak curah yang seharusnya Rp11.500 per liter, tapi warga masih membeli dengan harga Rp18 ribu bahkan sampai Rp20 ribu. Saya melihat ada rantai pasokan yang terputus," terang Khofifah.

Baca juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng

Selain itu, kata dia, secara nasional seharusnya sudah ada titik terang terkait kondisi tersebut. Pemerintah melalui kementerian terkait sudah menggelontorkan Rp3 triliun untuk subsidi harga minyak goreng.

"Mungkin dari kementerian terkait supaya bisa diurai kembali, dari pabrik ke produsen, dari produsen ke konsumen akhir agar harga sesuai HET," katanya.

Khofifah menegaskan kondisi tersebut harus segera diatasi. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian untuk pemenuhan minyak goreng.

"Di Jatim harusnya surplus tapi di beberapa titik ada kekosongan dan kelangkaan. Kita berharap pemenuhan kebutuhan konsumen, terutama pedagang kecil, terjaga. Kita akan mencoba melihat rantai pasokan ini putus di mana. Besok Insyaallah saya, Pangdam dan Kapolda akan ke pabrik minyak goreng," pungkasnya. 

Baca juga: Kasus Minyak Goreng Langka, KPPU Tingkatkan Pemberkasan 27 Perusahaan Nakal

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru