Optika.id - Guna meningkatkan pencapaian vaksinasi Covid-19 untuk Lansia (NCT), Pemerintah Daerah (Pemda) dituntut untuk bertindak kreatif. Diketahui masih banyak lansia yang belum divaksinasi padahal mereka tergolong kelompok rentan terhadap risiko kematian akibat COVID-19.
Pemda harus melakukan pendekatan yang lebih persuasif. Tentu setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki tokoh yang mereka dengarkan, kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali
Ardiansyah menuturkan bahwa Pemerintah Daerah harus bisa merangkul tokoh-tokoh tersebut untuk bisa membantu dalam mengajak masyarakat, khususnya Lansia, untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat keparahan dan kematian. Di sisi lain, vaksinasi diharapkan bisa membantu transisi pandemi ke endemi oleh karena tercapaianya kekebalan kelompok atau herd immunity di masyarakat.
Selain itu, dia juga menilai perlu adanya badan khusus yang dibentuk untuk bertugas menyaring berbagai informasi seputaran hoaks kesehatan, termasuk vaksin. Pemerintah juga harus tetap mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar menggunakan berbagai media dan platform untuk menutupi pemberitaan hoaks yang ada.
Sementara itu, Anggota Komite IX DPR RI Yahya Zaini mengatakan, lansia juga memiliki keterbatasan akses ke tempat vaksinasi.
Yahya mengatakan jika lansia memiliki keterbatasan aksesibilitas selain faktor usia yang membuat sulit bergerak, juga mereka mendapatkan pengetahuan yang minim soal vaksin dan segala informasi kesehatan. Tak lupa, dia mengingatkan agar pemerintah dan pemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi yang lebih luas dan juga membutuhkan bantuan akses. Pemerintah setempat perlu proaktif dalam mengunjungi para lansia atau bisa mengumpulkan mereka di satu tempat.
Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan pandemi, imbuhnya. Namun, kata dia, pemerataan vaksin belum terpenuhi di dunia. Salah satu sebab munculnya Omicron karena adanya ketidakadilan vaksin di dunia. Seperti di kawasan Afrika yang masih tertinggal. Perlu ada gerakan dari WHO untuk membuat keadilan vaksin di dunia, ungkapnya.
Apalagi, kata dia, di era digital seperti sekarang ini, memberantas hoaks bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan informasi yang mendalam dan masif kepada publik.
Pemerintah perlu bekerja lebih keras untuk mendigitalkan informasi COVID-19. Selain dengan strategi komunikasi yang tepat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, pungkasnya.
Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi