Optika.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berusaha untuk melakukan percepatan program vaksinasi COVID-19 nasional, untuk menekan angka risiko sakit yang parah hingga kematian akibat COVID-19.
Catatan Kemenkes, pasien yang meninggal terdiri dari berbagai kategori kelompok, baik itu kelompok pasien lanjut usia (lansia) dan non lansia, kelompok pasien komorbid dan nonkomorbid, serta kelompok pasien yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali
Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi, kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (26/2/2022).
Risiko kematian bagi nonlansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin penguat (booster) adalah 0,49 persen. Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster yakni 7,5 persen.
Risiko kematian nonlansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap dosis yakni 22,8 persen.
Jumlah kematian pada kelompok yang memiliki komorbid yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian dibandingkan dengan yang telah mendapatkan booster hanya terdapat 20 kematian.
Nadia mengatakan vaksinasi lengkap COVID-19 ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat COVID-19.
Oleh sebab itu, pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah, serta instansi-instansi lain, seperti TNI dan Polri mengingat pentingnya vaksinasi ini, ungkapnya.
Pada 22 Februari jumlah kasus aktif COVID-19 adalah 549.431 orang dengan jumlah total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 37.638 pasien, dimana terdapat 813 dengan kondisi berat dan 185 pasien dengan kondisi kritis.
Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
Dari analisa jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode 21 Januari-22 Februari 2022 terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Sebagian besar dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.
Nadia menyampaikan, selama Februari 2022, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1-1,4 juta dosis per hari. Hingga 24 Februari 2022, telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta 9.460.523 vaksin booster.
Lebih dari 50 persen dari total populasi 270 juta penduduk indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap. Melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70 persen populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022.
Kita berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi COVID-19, katanya.
Ia mengingatkan meskipun telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau telah menerima booster, bukan berarti masyarakat bisa abai terhadap protokol kesehatan. Masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan.
Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru
Vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan harus dijalankan secara berbarengan karena dua hal ini merupakan kunci kita dapat memutus rantai penyebaran virus COVID-19 dan melindungi anggota keluarga, termasuk orang tua, dari risiko terburuk, katanya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi