Angka Kematian dan Kasus Positif Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

Reporter : Uswatun Hasanah
Angka Kematian dan Kasus Positif Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

Optika.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate meningatkan warga untuk tidak menurunkan kewaspadaan dan selalu mengedepankan protokol kesehatan. mengingat potensi transmisi virus COVID-19 selalu ada. Hal ini juga sebagai upaya dari menanggapi meningkatnya mobilitas masyarakat pekan ini.

 Apabila memang harus bepergian, prokes harus selalu dijaga. Kenaikan kasus masih terjadi, kematian karena Covid-19 kembali tinggi," kata Johnny dalam siaran pers, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

Dirinya menekankan bahwa pemerintah belum sepenuhnya melakukan pelonggaran aturan protokol kesehatan sehingga masyarakat selalu diharapkan agar disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Tak hanya itu, Soedjatmiko selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menggarisbawahi bahwa protokol kesehatan di Indonesia belum bisa dilonggarkan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya yakni angka kematian akibat Covid-19 yang meningkat terus sejak Januari hingga 27 Februari 2022.

Bulan Desember angka kematian setiap hari di bawah 10 orang. Mulai akhir Januari setiap hari kematian meningkat terus, sampai akhir Februari menjadi sekitar 250-300 kematian setiap hari di Indonesia, papar Soedjatmiko.

Hal tersebut menunjukkan jika proses transmisi atau penularan masih massif di Indonesia. begitu pula risiko sakit berat dan kematian karena virus Covid-19 yang terbilang masih tinggi. Risiko tersebut terutama bagi para lansia dan yang belum divaksinasi atau belum memperoleh vaksinasi lengkap. Tak hanya itu, menurut Soedjatmiko, angka positivity rate di Indonesia masih meningkat.

Disebutkan jika positivity rate 33 provinsi sampai tanggal 26 February 2022 masih di atas 5ngan kisaran 7 sampai 28%, hanya provinsi Maluku yang hanya 2,9%. Artinya, penyebaran dan penularan di 33 provinsi lain masih tinggi dan cepat.

Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Dalam kondisi penularan masih tinggi dan cepat, positivity rate lebih dari 5% di 33 provinsi, serta angka kematian meningkat terus setiap hari, maka protokol kesehatan masih sangat diperlukan sebagai perlindungan masyarakat.

Soedjatmiko menilai, jika dilakukan pelonggaran protokol kesehatan, maka akan terjadi lonjakan peningkatan kasus yang tidak terkendali. Rumah sakit akan kewalahan, angka kematian di isolasi mandiri dan di rumah sakit akan meningkat tajam.

Berdampingan dengan terus ditegakkannya protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi, ia mengharapkan upaya tracing dan tracking tetap digencarkan. Selain itu dilakukan isolasi untuk kasus-kasus baru dengan pemantauan yang baik.

Perawatan di rumah sakit untuk kasus yang tidak bisa isoman atau sulit di pantau, dan yang secara klinis ada gejala sedang atau berat, pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru