Konflik Rusia-Ukraina, Sebanyak 660.000 Warga Sipil Tinggalkan Ukraina

Reporter : Akbar Akeyla
Ilustrasi penduduk yang sedang berdemonstrasi terhadap konflik Rusia-Ukraina 

Optika.id - Beberapa waktu yang lalu, dunia digemparkan dengan munculnya konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina, hal ini lantas membuat seisi dunia waspada terkait timbulnya potensi konflik yang akan meluas ke wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya.

Invasi yang dilancarkan oleh Rusia menuju Ukraina ini juga sudah memasuki hari ketujuh tepat pada hari Rabu, (2/3/2022) ini. 

Baca juga: KTT Ukraina Terus Mengupayakan Konsensus, Tapi...

Badan pengungsi yang dikeluarkan oleh PBB mengungkapkan hingga hari Selasa, (1/3/2022) kemarin. Telah terhitung sebanyak 660.000 warga sipil Ukraina telah mengungsi dan meninggalkan Ukraina menuju negara-negara tetangganya semenjak invasi tersebut dimulai. 

Hal tersebut dilakukan oleh para warga Ukraina dikarenakan cepat memanasnya konflik yang tengah terjadi tersebut. Diketahui, Rusia juga sempat melancarkan  sejumlah serangan-serangan menuju lokasi penting yang berada di Kyiv dan di kota terbesar kedua di negara itu, Kharkiv, yang menewaskan sedikitnya 11 korban jiwa dan melukai puluhan korban lainnya.

Hal tersebut juga merupakan kali pertama  militer Rusia menghantam pusat kota yang memiliki 1,5 juta penduduk itu, meskipun peluru yang dilancarkan oleh Rusia juga telah menghantam lingkungan perumahan pada lingkungan tersebut selama berhari-hari lamanya.

Bahkan, Volodymyr Zelenskyy selaku Presiden Ukraina menyalahkan rudal yang diluncurkan oleh Rusia dan menyebut bahwa serangan tersebut merupakan sebuah kejahatan perang.

Ini teror yang jujur dan tidak tersamar, tidak ada yang akan memaafkan, tidak ada yang akan lupa. Ungkap Presiden Volodymyr Zelenskyy, mengutip dari media internasional apnews.

Baca juga: Rusia: Ukraina Kembali Serang dengan Drone dan Rudal

Sedangkan Juru bicara badan pengungsi yang dikeluarkan oleh PBB tersebut, Shabia Mantoo menyatakan bahwa situasi yang tengah terjadi tersebut akan menjadi krisis pengungsi terbesar yang pernah terjadi di wilayah Eropa selama abad ini. 

"Pada tingkat ini, situasinya tampaknya akan menjadi krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini," ujar Shabia Mantoo

Filippo Grandi selaku Komisaris Tinggi PBB untuk para Pengungsi, juga mengatakan bahwa PBB sendiri memperkirakan terhadap total pengungsi yang akan mencapai angka 4 juta penduduk dalam kurun waktu beberapa minggu ke depan. 

Polandia merupakan negara yang telah menerima sebagian besar dari para pengungsi, dengan Hungaria, Rumania dan Moldova yang juga tengah menerima puluhan ribu pengungsi lainnya. Perusahaan kereta api nasional Jerman diketahui juga telah mengeluarkan adanya tiket gratis secara khusus bagi para pengungsi Ukraina tersebut agar dapat mencapai wilayah-wilayah kerabatnya.

Baca juga: Sekjen PBB Mengecam Serangan Rusia yang Menewaskan 40 Warga Ukraina

Reporter: Akbar Akeyla

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru