Soroti Kelangkaan Minyak Goreng, Ganjar: Kita Harus Berpikir Keras

Reporter : Akbar Akeyla
Bupati Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Source : nagoya)

Optika.id - Ganjar Pranowo selaku Gubernur dari Provinsi Jawa Tengah diketahui tengah menyoroti terkait fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Indonesia, melalui webinar Kagama, pada hari Minggu (6/3/2022), terkait Pembangunan SDM Unggul di seri Presidensi G20.

Menurut dirinya, politik pangan sudah saatnya harus disiapkan oleh negara supaya Indonesia tidak diibaratkan seperti ayam yang mati di lumbung padi sendiri.

Baca juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah

Kita harus berpikir keras, masa iya pabrik CPO tidak mendapatkan supply. Saya kira pada tingkat ini negara harus mengambil alih dengan cepat, terang Ganjar.

Ganjar juga sempat mengungkapkan, apabila politik pangan tidak segera disiapkan negara, pada nantinya Indonesia dikhawatirkan akan mengalami krisis pangan.

Kalau politik pangan tidak disiapkan, dari sisi hulu produk pangan kita masih cukup rendah. Jika dulu 9 bahan pokok tidak bisa dikendalikan, semua masuk dalam liberalisasi. Maka rasa-rasanya kita akan mengalami situasi yang tidak mudah dalam politik pangan, sambungnya.

Ganjar berpendapat, Bulog juga harus dikembalikan menuju fungsi awalnya agar dapat mengendalikan politik pangan yang ada di Indonesia.

Baca juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng

Karena jika tidak, bahan-bahan pokok lainnya juga akan mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang sebagaimana terjadi dengan minyak goreng. Hal ini juga sama dengan bahan-bahan lainnya, seperti padi, jagung dan kedelai.

Fakultas pertanian bisa kita ajak, program kedelai ini bisa kita beresin nggak ya. Atau alternaif kedelainya apa? Sambil kita mungkin membiasakan mulut dan perut kita untuk berdaulat dengan bahan lain. Sehingga kita tidak perlu menunggu kedelai dari Amerika, pungkasnya.

Reporter: Akbar Akeyla

Baca juga: Kasus Minyak Goreng Langka, KPPU Tingkatkan Pemberkasan 27 Perusahaan Nakal

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru