Optika.id, Surabaya - Masyarakat kini harus jeli dengan dugaan adanya permainan bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Contohnya di Surabaya, dengan modus operasinya yaitu memaksa penerima bantuan untuk membeli barang di warung tertentu.
Di tahun 2022 Bansos BPNT memang digantikan dengan uang tunai yang semula sembako. Penerima mendapatkan uang tunai Rp 200.000 per bulan. Di Surabaya, penyaluran BPNT dilakukan pada Februari 2022 tiga bulan sekaligus. Masing-masing penerima berhak mendapat Rp 600 ribu dalam sekali pencairan.
Baca juga: Usulan BNPT, Pemerintah Bisa Awasi Seluruh Rumah Ibadah Mirip Era Kolonial
Sayangnya, ada aduan warga diduga dipaksa membeli barang dalam bentuk paket. Jika tidak mau, mereka diancam bakal dicoret dari daftar penerima kedepannya. Penerima bansos BNPT dari Kementerian Sosial (Kemensos) ini diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Merespons laporan warga, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan tak ada aturan warga harus membelanjakan kebutuhan pokoknya di mana, yang terpenting adalah kebutuhan pokok sehari-hari.
"Ada (penerima) yang dipaksa untuk beli di toko tertentu. Sudah pakai toko tertentu, pakai sistem paketan lagi," kata Eri beberapa waktu yang lalu.
Eri menyayangkan hal tersebut. Ia mengingatkan, penerima BNPT merupakan warga kurang mampu. Tak seharusnya mereka juga dimanfaatkan untuk objek mengeruk keuntungan.
"Harusnya, tidak begitu. Beli di warung manapun kan harusnya boleh. Ini membuat kami kecewa. Karena apa? Ini orang cilik dimanfaatkan. Jangan sampai ditakut-takuti atau bahkan dihapus dari (daftar) MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) sebagai warga berhak yang menerima," kata Eri dengan nada tinggi.
Baca juga: Ingin Rumah Ibadah Dikontrol Pemerintah, MUI: Bertentangan dengan UUD 1945
Pihaknya pun menginstruksikan jajaran dinasnya untuk mengawal temuan ini.
"Kami minta teman-teman turun. Ini waktunya jihad fi sabilillah, menegakkan kebenaran. Kalau ada yang seperti itu, tolong disikat. Ini sudah dikembangkan di Polrestabes. Kami dengar, sudah ada 4 laporan," katanya.
Sebelumnya, Kemensos memang mengubah sistem penyaluran BPNT dari yang awalnya berbentuk sembako senilai Rp200 ribu menjadi uang tunai. Ini untuk mempercepat sekaligus mempermudah penyaluran.
Usai menerima BNPT, penerima bisa belanja berbagai sembako yang memiliki kandungan karbohidrat, protein nabati hingga hewani, vitamin, hingga mineral. Warga bisa menentukan sendiri lokasi belanja masing-masing.
Baca juga: BNPT Beberkan Ada Satu Parpol yang Disusupi Jaringan Terorisme, Parpol apa?
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi