Polemik Penundaan Pemilu 2024, Airlangga Dorong Ketum Parpol Bahas Kelanjutan Pemilu

Reporter : Akbar Akeyla
Foto Airlangga Hartarto, Ketua Umum dari Partai Golkar

Optika.id - Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum dari Partai Golkar, berharap agar para ketua umum dari setiap partai dapat bertemu dalam rangka membahas kelanjutan wacana penundaan Pemilu 2024 yang hingga saat ini masih menguat.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Airlangga disaat ia sedang mendatangi markas DPP Partai Nasdem yang berada di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

"Ini perlu dibicarakan secara konsensus antara ketum-ketum partai, dan kita ini bukan keputusan model barat, tapi model Indonesia masyarakat untuk mufakat," ungkap Airlangga saat sedang memberikan keterangannya.

Dirinya sendiri juga tak menyatakan secara tegas terkait kelanjutan sikap partainya terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 mendatang. Setelah sebagian partai yang ada di parlemen ataupun pemerintah yang telah mengambil langkah dengan menolak usulan tersebut.

Airlangga juga mengungkapkan, pihaknya sejauh ini hanya dapat menyerap aspirasi dari masyarakat yang ingin agar Pemilu 2024 ditunda dengan alasan menjaga tren pemulihan ekonomi yang terdampak adanya pandemi Covid-19.

"Kita harus mengerti yang namanya aspirasi. Aspirasi tidak boleh ditolak, apalagi Golkar, suara rakyat," ujarnya.

Di lain sisi, Surya Paloh selaku Ketua Umum dari Partai NasDem juga berharap agar wacana penundaan Pemilu dapat segera dihentikan. Dirinya juga mengaku telah mempersilakan semua pihak yang masih keras kepala dengan wacana tersebut.

Akan tetapi, dirinya menegaskan, Nasdem tetap pada sikap awal mereka yakni menolak wacana penundaan Pemilu 2024. Ia juga mengingatkan kepada Airlangga agar dapat lebih fokus pada kerja-kerjanya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.

"Tentu kami saling mengingatkan, apalagi dalam kapasitas beliau menteri koordinator ... yang penting masyarakat bisa merasa lebih nyaman dengan harga minyak goreng terjangkau dan kesediaan minyak goreng di pasar," terang Paloh.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Meskipun menjadi sesama partai koalisi dari Jokowi, NasDem dan Golkar mempunyai pandangan yang berbeda terkait sikap mereka akan wacana penundaan Pemilu 2024 mendatang.

Sementara itu, hasil survei yang dikeluarkan oleh Denny JA selaku bagian dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan sebagian besar responden yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak wacana penundaan penyelenggaraan Pemilu pada 2024 mendatang.

Melalui survei tersebut, diperoleh hasil sebesar 65,1 persen responden yang diketahui telah puas terhadap kinerja Jokowi dan menentang penundaan Pemilu 2024. Dilain sisi, pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh mendapatkan angka yang lebih besar yaitu sebesar 87,3 persen.

"Mayoritas pemilih Jokowi 2019, bahkan mayoritas yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menentang baik isu penundaan pemilu ataupun presiden tiga periode," ungkap Denny JA dalam konferensi pers virtual pada, Kamis (10/3/2022).

Sementara dari sisi tingkat pendidikan, 56,8 persen responden dengan pendidikan tamat SD ke bawah, 73,2 persen responden tamatan SMP ke bawah, 73,8 persen responden tamatan SMA ke bawah, serta 77,2 persen responden tamatan D3 ke atas menyatakan tidak setuju terkait penundaan Pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Sebagai informasi, hasil survei LSI ini diperoleh melalui survei yang diadakan pada tanggal 23 Februari hingga 3 Maret 2022 lalu, dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi. Pengambilan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Reporter: Akbar Danis

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru