Optika.id - Presiden Joko Widodo diisukan akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/3/2022) mendatang. Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, yang ditunggu adalah menteri yang terkena reshuffle, bukan yang menggantikannya.
"Orang yang menggantikan sudah pasti senang-senang, sudah tahu bahwa begitu ada reshuffle, mereka yang memberi tekanan politik pasti akan mendapatkan bagiannya. Namun, kita mau lihat yang terkena reshuffle apakah Cak Imin (Muhaimin Iskandar) dalam hal ini PKB, Menteri Perdagangan (Mendag), karena mereka target yang mudah diserang," ujar Rocky ketika berdiskusi dengan Hersubeno Arief yang juga jurnalis senior, dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official dalam videonya berjudul 'HARIS AZHAR DAN FATIA TERSANGKA, LUHUT THE UNTOUCHABLE, Minggu (20/3/2022).
Baca juga: Reshuffle Kabinet, Jokowi: Untuk Transisi Pemerintahan Pak Prabowo!
Keputusan reshuffle kabinet tersebut, lanjutnya, menjadi ujian bagi sikap Jokowi terhadap konstitusi. Karena, sikap Jokowi terhadap usulan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dan penundaan Pemilu 2024 hingga sekarang masih dipertanyakan.
"Hal yang mau saya uji adalah kalau betul bahwa pak Jokowi tegak lurus dengan prinsip ia untuk tidak memperpanjang kekuasaan, mestinya orang-orang yang menjebloskan pak Jokowi di dalam kasus perpanjangan ini harus kena reshuffle," ujarnya.
Rocky juga tak menutup peluang jika Luhut juga akan terkena reshuffle.
"Termasuk juga mereka yang secara diam-diam mensponsori pekerjaan pak Luhut ini. Jadi pak Luhut juga ada beban jangan-jangan pak Luhut sendiri juga mau terkena reshuffle karena dia bikin kacau. Dia bikin keonaran yang sampai sekarang orang tuntut supaya jujur siapa yang dimaksud 110 juta rakyat itu dalam big data," jelasnya.
Menurut Rocky, politisi dari PAN (Partai Amanat Nasional) dikabarkan akan mendapatkan tempat di kabinet Jokowi ketika reshuffle terjadi.
Rocky menambahkan, jika Presiden Jokowi saat ini sedang mendengarkan dua bisikan yaitu berasal dari dukun dan oligarki terkait rencana reshuffle kabinet.
"Pak Jokowi pasti punya pertimbangan yang salah satunya tekanan politik, terutama tekanan menghindari bu Megawati Soekarnoputri dan pak Surya Paloh," katanya.
Baca juga: Rocky Gerung: Senyum Megawati Terlihat Jelas Sedang Terintimidasi!
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dianggap menjadi oposisi Jokowi terhadap usulan tiga periode.
Lantaran, Megawati dan Surya Paloh secara terbuka menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau penundaan Pemilu 2024. Serta menutup pintu untuk pembahasan amandemen UUD 1945 di MPR RI.
Ketika pada akhirnya terjadi reshuffle kabinet, sambungnya, hal itu merupakan hasil dari penafsiran yang dilakukan Jokowi terhadap suara batin yang dinilai dikendalikan oleh dukun.
Hal tersebut berkaitan dengan pemilihan hari yang rencananya akan diselenggarakan pada Rabu Pon menurut penanggalan kalender Jawa. "Maupun ritual kendi Nusantara yang kemarin dilaksanakan pada Senin Wage," timpal Hersubeno Arief.
Baca juga: Teater Airlangga Hartarto: Pagi Didepak, Malam Diajak Makan dan Guyonan
"Namun, Jokowi mesti cari semacam pembenaran dan itu seringkali datang bukan hasil kalkulasi nyata pak Jokowi sebagai Presiden, tetapi bisikan-bisikan di sekitarnya. Ada dua bisikan yang sekarang melintas di kepala pak Jokowi yaitu bisikan dukun dan oligarki. Karena simbol-simbol tadi harus pada hari yang menguntungkan, tetapi sekaligus kepentingan oligarki juga makin lama menganggap bahwa mereka oportunis saja relasi dengan pak Jokowi," pungkas Rocky.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi