Optika.id-Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, perundingan dengan Rusia, untuk mengakhiri perang, berat dan kadang-kadang diwarnai konfrontasi.
Namun, kata Zelensky, pembicaraan perdamaian itu sedikit demi sedikit menghasilkan kemajuan.
Baca juga: KTT Ukraina Terus Mengupayakan Konsensus, Tapi...
Kendati para perunding Rusia dan Ukraina terus melakukan pembicaraan secara berkala. Kedua pihak mengatakan masih jauh untuk mencapai kesepakatan apapun.
"Kami terus melancarkan upaya pada berbagai tingkat untuk mengajak Rusia bergerak menuju perdamaian, perwakilan Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan yang berlangsung secara virtual setiap hari," kata Zelensky, Kamis (24/3/2022).
"Sangat sulit, kadang-kadang terjadi konfrontasi. Tapi selangkah demi selangkah bergerak maju," ujarnya.
Saat menyampaikan pidato melalui video pada Rabu dini hari, ia juga menyebutkan bahwa 100.000 orang saat ini tinggal di kota Mariupol yang terkepung.
Baca juga: Rusia: Ukraina Kembali Serang dengan Drone dan Rudal
Orang-orang tersebut, kata Zelensky, hidup dalam kondisi kemanusiaan yang tak layak, tanpa makanan, air, ataupun obat-obatan.
"Saat ini, ada sekitar 100.000 orang di kota itu, hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi, betul-betul terkepung, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, rawan terkena gempuran artileri, rawan terkena bombardemen," kata Zelensky.
Ia juga menuding pasukan Rusia yang melancarkan serangan ke Mariupol menghadang upaya evakuasi warga sipil dari kota tersebut.
Baca juga: Sekjen PBB Mengecam Serangan Rusia yang Menewaskan 40 Warga Ukraina
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi