Optika.id, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara hari ini, Senin (28/3/2022), mulai pukul 10.00 WIB. BEM SI berencana menyampaikan empat tuntutan mereka dalam demonstrasi kali ini.
"Pertama mengingatkan kembali janji-janji kampanye atau visi misi Jokowi-Ma'ruf untuk dipenuhi sampai masa jabatannya berakhir. Kedua, penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, lalu Ibu Kota Negara (IKN) baru, dan terakhir stabilitas serta ketersediaan harga bahan pokok," ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Menurut Kaharuddin dalam aksi unjuk rasa hari ini, BEM SI bakal menyampaikan posisi mereka menanggapi wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.
"Untuk penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, BEM SI bersikap tegas menolak karena mengkhianati konstitusi negara," katanya.
Lebih lanjut, Kaharuddin menjelaskan BEM SI juga menolak pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur dilakukan sekarang ini karena masih pandemi.
"BEM SI meminta penundaan karena di kondisi pandemik saat ini rakyat lagi menderita, sehingga APBN haruslah digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dan hak dasar rakyat," ucapnya.
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Kaharuddin menegaskan, BEM SI meminta pemerintah mengkaji ulang Undang Undang (UU) IKN yang menurut mereka memiliki pasal-pasal bermasalah, dan meninjau kembali berdasarkan aspek sosial ekologi, lingkungan, hukum, dan kebencanaan.
Aksi BEM SI hari ini diperkirakan bakal diikuti 500 mahasiswa dari berbagai kampus dari sejumlah daerah. Namun, Kaharuddin enggan mengungkapkan kampus mana saja yang akan mengikuti unjuk rasa.
"Akan ada 300 sampai 500 massa aksi yang bukan hanya datang dari BEM se-Jabodetabek saja, karena kampus dari beberapa provinsi ikut hadir juga," tegasnya.
Baca juga: Dosa-dosa Jokowi
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi