Partai Ummat Ingatkan Jokowi dan Luhut Letakkan Jabatannya pada Oktober 2024

Reporter : Seno
IMG-20220403-WA0006

Optika.id - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan untuk meletakkan jabatannya pada Oktober 2024. Sehingga jangan lagi ada wacana perpanjangan jabatan kepala negara yang jelas menabrak konstitusi.

"Duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa saat ini bahwa sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024," kata Amien seperti videonya yang berjudul 'DUET JOKOWI LUHUT TIDAK KITA PERLUKAN LAGI!!!#lawankezaliman#amienrais' yang dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Amien Rais Official, Ahad (3/4/2022).

Baca juga: Amien Rais: Jokowi Itu Bodoh, Beban Nasional!

Amien melontarkan kritik keras terkait usulan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.

Mantan Ketua MPR RI ini menegaskan pemimpin yang baik, seharusnya mengetahui kapan harus mundur, apalagi Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur, presiden hanya bisa menjabat maksimal dua periode.

Dia menuturkan, cara-cara yang digunakan oleh Orde Baru untuk memperpanjang kekuasannya semestinya tidak boleh dilakukan lagi.

"Tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu. Kita masih terngiang-ngiang bagaimana kita kadang-kadang dibodohi, saya juga ditekan, diancam, dan lain-lain untuk mengegolkan sebuah tujuan politik yang sebenarnya jahat, termasuk kriminal, termasuk political crime," ujar Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Amien mengungkapkan, perpanjangan masa jabatan Presiden RI yang digaungkan oleh Luhut karena adanya ketakutan selalu merasa tidak aman terhadap pemimpin berikutnya.

Sehingga menurut Amien, mereka menggunaan cara-cara Orde Baru seperti melakukan bujuk rayu terhadap masyarakat untuk mendapatkan dukungan, seolah-oleh Presiden Jokowi mampu menyelamatkan Indonesia.

Baca juga: Suara AMIN Berada di Papan Bawah, Benarkah Kena Sindrom Amien Rais?

"Jadi menjadi paranoid rezim di mana cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman, kemudian cara menutupi kelemahannya dengan cara menggertak, dengan mengancam, dengan mengerahkan massa yang masif bahwa duet ini adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan bangsa ini, ungkapnya.

Dia juga menyinggung sikap Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) yang mendukung gagasan Jokowi menjabat selama tiga periode.

Amien khawatir, dukungan-dukungan serupa akan disampaikan oleh komponen lainnya, padahal menurutnya dukungan tidak memiliki substansi dan abal-abal.

"Jadi saya kasihan melihat keadaan kita sekarang ini, mengerahkan seluruh kades se-Indonesia, mungkin nanti asosiasi-asosiasi tertentu mungkin nanti eksponen bangsa petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, pensiunan ini pensiunan ini, dan lain-lain, serunya.

Baca juga: Kini Amien Rais Cs dan Elite PDIP Kompak Kritik Keras Jokowi dan Gibran

"Sesuatu yang artifisial itu ya seperti balon, kelihatannya besar, begitu kena tusuk jarum kecil saja sudah kempes, jatuh, kemudian flat," imbuhnya. Diketahui, wacana dan usulan Jokowi tiga periode dan penundaan pemilu 2024 terus menggema di ruang publik.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru