Optika.id-Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Surabaya menilai optimalisasi peran tiga pilar yakni pemerintah kota, TNI, dan kepolisian mampu mencegah tawuran remaja yang kerap terjadi di Kota Pahlawan, Jatim.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Kamis, mengatakan, pada saat silaturahmi dengan Kapolres Tanjung Perak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah pernah mengingatkan bahwa di kawasan Kenjeran dan sekitarnya sering terjadi tawuran remaja.
Baca juga: Cegah Tawuran, Armuji Minta Masyarakat Tumbuhkan Rasa Persaudaraan
"Tentunya ada beberapa langkah yang perlu dilakukan tiga pilar untuk mengantisipasi kejadian tawuran," kata Toni panggilan akrab Arif Fathoni, Kamis (7/4/2022).
Menurut dia, beberapa langkah tersebut yakni Satpol PP mewakili Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI dan kepolisian mengintensifkan kembali patroli di tempat-tempat yang rawan gangguan ketertiban umum.
Selain itu, lanjut dia, pelaku tawuran rata-rata masih anak-anak muda di bawah umur 19 tahun atau berstatus masih pelajar SMP maupun SMA. Tentunya, kata Toni, pemerintah kota sudah mempunyai data tempat yang berpotensi kerawanan sosial di daerah-daerah tertentu namun tidak terjadi di seluruh Kota Surabaya
"Satpol PP bersama TNI, Polri perlu melakukan penyisiran terhadap wilayah yang sering terjadi tawuran itu. Setelah itu dicari akar masalahnya kira-kira ada masalah apa sehingga anak-anak itu suka tawuran," ujar dia.
Untuk pelaku tawuran yang berstatus pelajar SMA, kata dia, memang kewenangannya ada di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, kata dia, lurah dan camat yang terkait untuk bisa memberikan pendampingan dan pembinaan, agar pelajar SMA itu tidak ikut-ikutan aksi tawuran.
"Memang di usia (SMA) itu rentan untuk mencari jati diri yang pada akhirnya salah pergaulan. Akhirnya mereka salah jalur," kata dia.
Pada proses pencarian jati diri tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini meminta Dinas Pendidikan dan Bagian Pemerintah Pemkot Surabaya juga ikut aktif menggerakkan lurah dan camat untuk melakukan pemetaan dan pendampingan.
Baca juga: Cegah Tawuran, Satpol PP Surabaya Akan Gencarkan Patroli
"Saya pikir seluruh instrumen Pemkot Surabaya juga harus ikut bergerak antisipasi tawuran," kata dia.
Terkait tindakan tegas terhadap pelaku aksi tawuran, Toni mengatakan, hukum tetap harus dijalankan jika itu menyangkut adanya korban. "Ya dihukum saja pelakunya agar ada efek jera, tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar Toni.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Polri menggelar patroli pengamanan gabungan guna mencegah tawuran antar remaja di Surabaya.
"Sesuai dengan arahan bapak wali kota, Satpol PP diminta untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencegah tawuran remaja," katanya.
Baca juga: Buruknya Sosialisasi Antar Masyarakat Sebabkan Tawuran Pelajar di Surabaya
Patroli gabungan tersebut dimulai dari pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB. Pada patroli ini, Satpol PP bersama tim gabungan Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi