Optika.id, Surabaya - Pada Minggu, (10/4/2022) suasana Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Jalan Kidal No.6 Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari begitu penuh dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya. Mereka tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya (ABS).
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Surabaya Itu melakukan konsolidasi sebelum menyatakan akan menggelar aksinya pada 14 April 2022 mendatang. Sekaligus mengurungkan niatnya untuk menggelar aksi pada besok, Senin (11/4/2022).
Baca juga: Tiga Jalur Hukum yang Ditempuh KPU Menghadapi Partai Prima
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Lapangan aksi, Andre Prasetyo Utomo, saat melakukan konsolidasi bersama mahasiswa se-Surabaya. Dengan pertimbangan peserta konsolidasi, akhirnya diputuskan aksi diundur sampai tanggal 14 April.
"Saya rasa tanggal 11 april terlalu mepet waktunya untuk melakukan aksi, dan untuk tanggal 14 masih memungkinkan untuk kita melakukan aksi, jika belum ada tanggapan, bisa kita ultimatum pada 21 April mendatang," usul salah satu peserta konsolidasi.
Terkait tujuan aksi Aliansi BEM Surabaya mereka mempertimbangkan penyampaian aspirasi ke Kantor Gubernur atau ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur.
Mereka masih membawa tuntutan yang sama seperti tuntutan sebelumnya, yakni:
1. Menolak wacana penundaan pemilu 2024
2. Tolak 3 periode Presiden Joko Widodo
Baca juga: Takut Bikin Chaos, AHY Khawatirkan Penundaan Pemilu 2024
3. Batalkan mega proyek pembangunan IKN (Ibu Kota Negara)
4. Turunkan harga BBM dan bahan pokok
5. Tolak kenaikan PPN
6. Selesaikan konflik agraria di Indonesia
Baca juga: Partai Demokrat Tegaskan Penundaan Pemilu Aib Besar Bagi Jokowi dan Coreng Konstitusi
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi