Optika.id - Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam BEM SI menggelar aksi demonstrasi hari ini, Senin (11/4/2022).
Politikus senior Amien Rais menanggapi demonstrasi mahasiswa di berbagai kota menunjukkan satu hal yang pasti. Yaitu situasi sedang tidak baik-baik sebagaimana selalu disampaikan pemerintah.
Baca juga: Aksi Tolak Pemerintahan Jokowi Berujung Ricuh, Polisi Tertibkan Massa
"Saya minta kesadaran kepada mas Jokowi dan bung Luhut terkait perkembangan kondisi dan situasi politik nasional, nampak makin eksklusif. Di kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, Solo, Jogja, Bandung, Bogor, Serang, Palembang, Padang, dan lain-lainnya," kata Amien Rais dalam youtube AmienRaisOfficial dikutip Optika.id, Senin (11/4/2022).
Amien meyakini bahwa aksi demo mahasiswa kali ini menjadi sorotan media internasional.
"Aksi ini pasti akan diliput BBC, Al-Jazeera, NBC, CNN Indonesia, CNN International, belum lagi wartawan New York Times, The Guardian, dan puluhan koran asing," bebernya.
Lebih lanjut, Amien mengingatkan kepada Presiden Jokowi dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bahwa saat ini Indonesia sedang menjadi sorotan internasional. Pemicunya adalah rencana perhelatan akbar forum G20 di Bali pada Oktober nanti.
Baca juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa
"Tentu situasi politik Indonesia sangat diperhatikan. Tidak bisa lagi pemerintah membuat pernyataan-pernyataan lucu soal menghentikan kehancuran hutan kita, berhasil menegakkan keadilan dan kesetaraan sosial, juga melucu berhasil memberantas korupsi sambil melemahkan, ujarnya.
Amien menambahkan harusnya Jokowi dan Luhut menyadari bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini berkurang drastis. Dan, hal itu terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Rezim anda berdua telah mengalami erosi kepercayaan yang sangat cepat. Trust pada Anda telah berubah menjadi distrust, tandasnya.
Baca juga: BEM SI Lakukan Demo di Patung Kuda, Polisi Siapkan Lalin di Istana
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi