Aksi Tolak Pemerintahan Jokowi Berujung Ricuh, Polisi Tertibkan Massa

author Dani

- Pewarta

Selasa, 23 Jul 2024 18:38 WIB

Aksi Tolak Pemerintahan Jokowi Berujung Ricuh, Polisi Tertibkan Massa

Jakarta (optika.id) - Mahasiswa dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024), diakhiri dengan kericuhan. 

Pasalnya, unjuk rasa itu disampaikan mahasiswa dari Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Universitas Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor, dan sejumlah universitas lainnya di ruas Jalan Medan Merdeka Barat yang berada di depan Gedung Kemenparekraf.

Baca Juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa

"Sudah 10 tahun Jokowi memimpin tetapi tidak ada kebijakan yang pro terhadap rakyat," ujar salah Koordinator BEM SI, Senin, (22/7/2024). 

Pembatas beton pun sempat ditarik oleh mahasiswa lantaran telah mengaku membuat kajian agar diserahkan kepada Presiden Jokowi. 

Mereka terus mencoba sampai salah satu dari mahasiswa yang berada di atas beton pun terluka. Jari-jarinya berdarah setelah terkena kawat berduri yang diletakkan di belakang dinding beton.

Menyadari ada halangan baru di balik pembatas yang hendak mereka robohkan, massa pun mencari beton pembatas lain yang lebih ringan dan memungkinkan untuk didobrak. Mereka pun pindah ke beton dekat trotoar.

Baca Juga: BEM SI Lakukan Demo di Patung Kuda, Polisi Siapkan Lalin di Istana

Dalam satu atau dua kali tarikan, beton itu benar-benar roboh. Hal ini terjadi sekitar pukul 17.46 WIB. Mahasiswa pun bersorak-sorai menaiki beton yang baru saja roboh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi Bukan untuk Lengserkan Jokowi

Salah satu perwakilan massa dari mahasiswa, Heri mengatakan bahwa aksi ini bukan untuk melengserkan kepemimpinan Jokowi. Namun untuk mengadili kepemimpinannya selama 10 tahun. 

Baca Juga: Pasar Bandeng Gresik: Mahasiswa PMM UMG Terjun ke Warisan Budaya Lokal

Selain itu, Heri juga mengimbau agar Jokowi tidak melakukan cawe-cawe menjelang proses pelaksanaan Pilkada mendatang. 

Kami menuntut Jokowi untuk tidak cawe-cawe di Pilkada Indonesia 2024, ujar Heri saat ditemui di tengah aksi di samping Patung Arjuna Wijaya.

Mahasiswa memberikan penilaian bahwa, Jokowi masih terlihat melakukan cawe-cawe usai Pilpres. Hal ini dilihat dari adanya putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengubah batas minimal usia kepala daerah.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU