Rocky: Mahasiswa Tahu Apa Sebenarnya Rencana Jokowi

Reporter : Seno
images - 2022-04-16T091307.806

Optika.id - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut aksi mahasiswa yang membawa banyak tuntutan menjadi sebuah ketakutan sendiri bagi Presiden Joko Widodo. Pasalnya, seolah-olah mahasiswa tahu apa sebenarnya rencana Jokowi.

Setelah keadaan pasca demo 11 April kembali kondusif, Jokowi bisa saja akan menghidupkan kembali agenda penundaan pemilu dan Jokowi 3 Periode.

Baca juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan

Rocky menambahkan, Jokowi dapat meminta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjalankan misi ini secara diam-diam tanpa diketahui publik.

Pembatalan tiga periode itu bukan inti soalnya. Inti soalnya adalah yang nyata hari ini, itu yang mesti diselesaikan. Kalau tiga periode, begitu keadaan damai, lagi, pak Jokowi bisa perintahkan diam-diam sehingga operasi pak Luhut bisa jalan lagi, jadi mahasiswa tahu, kata Rocky seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official, Sabtu (16/4/2022).

Rocky juga menilai tuntutan yang dibawa para mahasiswa ke Istana Negara akan langsung memiliki efek terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

Menurut Rocky, salah satu cara Jokowi untuk mengambil suara masyarakat Indonesia adalah dengan menargetkan suara ibu-ibu. Dengan mencoba untuk mengendalikan harga minyak goreng, dari sini, kata Rocky, Jokowi bisa memperoleh suara dari kaum ibu rumah tangga ini.

"Sekarang memastikan bahwa harga minyak goreng bisa dikendalikan, buktikan bahwa harga kebutuhan pokok bisa dikendalikan, dan kita mulai dari situ karena itu suara ibu-ibu, jelasnya.

Rocky menuturkan kaum ibu-ibu ini sudah tidak lagi panik melihat anaknya turut ikut dalam demo 11 April. Dengan kondisi harga BBM yang naik, kelangkaan minyak goreng, membuat kaum ibu rumah tangga memiliki keinginan yang sama dengan mahasiswa yaitu Jokowi turun.

Jadi tidak dikatakan ibu-ibu tidak ada soal sekarang karena melihat anak-anaknya ada di jalan. Bagi ibu-ibu tidak apa-apa minyak goreng naik, tetapi Presiden harus diturunkan, tukas mantan dosen Universitas Indonesia ini.

Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK

Sementara itu, ekonom senior Rizal Ramli mengingatkan segenap anak bangsa untuk lebih mengedepankan diskursus dalam memikirkan masa depan bangsa.

Hal ini sekaligus untuk menghindari praktik-praktik bahaya yang bisa dilakukan penguasa.

Ketika orang belum terbiasa dengan diskursus, mudah mengambil tindakan kekerasan jalanan maupun kekerasan politik. Yang paling berbahaya adalah kekerasan politik, kata Rizal Ramli seperti dilansir eramuslim, Jumat (15/4/2022).

Kekerasan politik tidak kasat mata, pelaku-pelakunya invisible hands, kaum elite, pengpeng (pengusaha sekaligus penguasa), dan lain-lain, namun kerusakannya besar, imbuh Rizal.

Dia lantas mengutip sosiolog Norwegia sekaligus pendiri disiplin perdamaian dan konflik, Prof. Johan Vincent Galtung, kekerasan politik juga diartikan dengan kekerasan struktural.

Baca juga: Rizal Ramli Resmi Tutup Usia

Kekerasan struktural yakni suatu bentuk kekerasan di mana beberapa struktur sosial atau institusi sosial dapat merugikan orang dengan menghalangi mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru