Optika.id - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama angkat bicara soal undangan demonstrasi massa untuk mengepung Kantor PDIP yang mengatasnamakan organisasinya itu.
Haris menyebutkan pihaknya tidak pernah berencana mengepung PDIP lantaran pernyataan Masinton Pasaribu terhadap Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: PDIP: Ada Pihak yang Akan Cawe-Cawe di Pilkada Mendatang
"Itu hanya orang yang mengaku Wasekjen. DPP KNPI masak urusan kecil kayak begitu demo. Itu, kan, urusan kecil," kata Haris Pertama seperti dilansir jpnn, Sabtu (16/4/2022).
Dia menilai itu ulah dari oknum-oknum yang ingin mengadu domba KNPI dengan PDIP.
Haris yang mengaku kenal baik dengan Masinton Pasaribu. Haris juga mengungkapkan dirinya sempat ditelepon terkait aksi tersebut.
"Beliau (Masinton Pasaribu, red) sempat telepon, lalu saya cek anggota, ternyata tidak ada sama sekali yang melakuan aksi di PDIP," lanjutnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu bereaksi atas kabar dirinya bakal didemo pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP terkait isu Jokowi 3 periode.
Konon, demo bertajuk aksi damai itu bakal digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4/2022) mendatang.
Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton Pasaribu minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut.
"Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik," ucap Masinton dalam keterangan tertulis, Jumat (15/4/2022).
Mantan aktivis 1998 itu menyatakan meski langit mau runtuh pun, dirinya akan tetap menyuarakan kebenaran.
Masinton pun mengeklaim apa yang disuarakannya adalah kehendak rakyat yang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini.
"Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah," ujarnya.
Baca juga: Soal Jokowi Tawarkan Kaesang, Luhut: Jangan Asal Omong!
Selain itu, Masinton berdalih yang dia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, dia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran.
"Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah. Sejarah panjang hidup saya sejak mahasiswa hingga saat ini sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter," ucap Masinton
Diketahui, Masinton Pasaribu menuding Luhut Binsar Pandjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Mulai klaim big data 110 juta orang, penggalangan kepala desa, dan ketua umum partai politik.
Masinton juga terang-terangan menyebut brutus dalam Istana Kepresidenan adalah Luhut Binsar Panjaitan.
Oleh karena itu, dia mendesak Luhut Pandjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini.
Masinton menuding Luhut merupakan orang yang hendak menjerumuskan presiden dengan mewacanakan dan menggalang Jokowi 3 periode.
Baca juga: PDIP Tegaskan Tak Kekurangan Stok Pemimpin untuk Pilkada Jawa Tengah
"Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut," ujar Masinton, Senin (11/4/2022) lalu.
Sehingga, beredar kabar DPP KNPI bakal mengelar demo bertajuk aksi damai bersama Forum OKP pada Selasa (19/4/2022) mendatang.
Demo tersebut menuntut Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu meminta maaf kepada Luhut terkait serangan atas isu Jokowi 3 Periode.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi