Optika.id, Surabaya - Hasil Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Jatim yang memutuskan Emil Dardak Sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) masih diwarnai sejumlah protes dari kader.
Ketua DPC Demokrat Sidoarjo, Juana Sari saat ditemui di Surabaya mengatakan, Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seharusnya turun langsung melihat kondisi kader di 38 kabupaten/kota Jatim. Di mana, mayoritas mendukung Bayu.
Baca juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
"Kami prihatin sebagai ketua DPC tidak mendapatkan perhatian yang lebih, seolah-olah kita ini dikatakan tidak siap kalah. Sebetulnya bukan itu, kami sebagai salah satu pendukung Bayu merasakan betul, peran Bayu dalam menggalang dukungan, membesarkan partai, turun ke bawah," katanya, Minggu (17/4/2022).
Tidak hanya itu, Juana menjelaskan, tidak ada alasan untuk mempertanyakan loyalitas. Ia berpendapat mayoritas kader lebih memilih dan mendukung Bayu Airlangga karena dianggap suka turun ke akar rumput.
Diketahui 25 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Jatim memberikan suaranya kepada Bayi Airlangga, sementara Emil Dardak merah 13 Suara DPC. Namun DPP lebih memilih menunjuk Emil karena dianggap unggul dalam Fit and Proper Test.
"Jatim ini barometer Demokrat, kalau di sini saja masih ramai, 25 DPC itu tidak sedikit. Menyatukan 25 DPC dibanding 13 DPC kan bisa dilihat berat mana, kami prihatin dengan keputusan DPP," ujarnya.
Terpisah, Ketua Bappilu DPC Demokrat Kota Surabaya, Dodik Irawan juga menyayangkan keputusan DPP. Ia menyebut, Partai Demokrat mengkhianati asas demokrasi.
Dodik mengungkapkan, DPP seharusnya mendengar aspirasi kader di bawah, termasuk peninjauan peraturan organisasi (PO) yang digunakan saat Musda lalu. PO tersebut dinilai melanggar AD/ART.
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
Menurut Dodik, kalau DPP masih nekat melantik Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim, sama saja tidak menghargai aspirasi kader di bawah. Dirinya meminta pelantikan ditunda.
"Saya pesen, Demokrat di awal nasional religius. Jangan tidak sesuai itu, jangan sampai saling sikut-sikutan dan zalim lah," pungkasnya.
Dodik juga mengingatkan, selama ini partai bisa berjalan karena kerja keras kader di akar rumput. Mulai DPC, PAC, hingga rating. Kalau kader bawah mengetahui Demokrat tidak demokratis, bisa-bisa kader keluar.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca juga: Partai Demokrat Nyatakan Dukungan untuk Eri-Armuji di Pilkada Mendatang
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi