Sekber: Wacanakan Prabowo-Jokowi, Pengamat: Itu Ambisi Jokowi 3 Periode

Reporter : Aribowo
Sekber: Wacanakan Prabowo-Jokowi, Pengamat: Itu Ambisi Jokowi 3 Periode

Optika.id. Gisel, Koordinator Sekber (Sekretariat Bersama) Prabowo-Jokowi (Joko Widodo), wacanakan usung Prabowo-Jokowi dalam pemilu 2024. Dr Abdul Aziz, pengamat politik dari Fisip Universitas Brawijaya, langsung tafsirkan itu sebagai bahasa lain ambisi Jokowi 3 periode masih dan terus berlangsung, Komentar spontan itu dipaparkan Aziz kepada Optika.id lewat WhatsApp, Senin, 17/4/2022. 

Lebih lanjut Aziz katakan bahwa pertanda kelompok yang menginginkannya serius. 

Baca juga: Sekber Prabowo-Jokowi Terbentuk, Netizen: Kartu Mati

Mereka tetap berusaha dengan berbagai cara, termasuk dengan memutar posisi Joko menjadi (calon) wakil presiden, tulisnya. 

Sebagaimana kita ketahui pada Ahad, 17/4/2022, Ketua Koordinator Sekber Prabowo-Jokowi, Gisel, dalam keterangan tertulis, melontarkan wacana pasangan Prabowo-Jokowi dalam pemilu 2024. Menurut Gisel wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden dianggapnya bertentangan dengan konstitusi. Karena itu perlu alternatif yaitu menyodorkan pasangan Prabowo-Jokowi untuk maju di Pemilu 2024.

Alasannya adalah untuk melanjutkan kerja Kabinet Indonesia Maju. Menurut Gisel sudah sepatutnya kerja Kabinet Indonesia Maju dilanjutkan oleh pasangan Prabowo-Jokowi.

Menurut Aziz para pengusung Prabowo-Jokowi itu tidak bisa membaca kenyataan bahwa Jokowi sudah sangat tidak dikehendaki rakyat. 

Protes dan unjuk rasa yang muncul di mana-mana justru menuntut Joko mundur. Dia dinilai tidak mampu dan tidak punya kapasitas dalam memimpin negara, katanya serius. 

Aziz bahkan menilai Jokowi dengan sangat kritis. Menurut Aziz selama tujuh tahun kekuasaannya, Joko tidak mencatat prestasi apa pun. Bahkan lebih hadir sebagai bagian dari masalah. Bukan pemimpin yang menyelesaikan masalah, urainya lebih detil.

Prabowo Kartu Mati

Aziz menganggap Prabowo sendiri secara elektoral sudah menjadi kartu mati. 

Popularitas tentu saja masih oke, sebab dia pejabat publik dan dua kali menjadi kandidat presiden. Jadi semua orang kenal dia, tulisnya kritis. 

Aziz menganggap 2024 sudah bukan eranya Prabowo. Menurutnya elektabilitas Prabowo sudah tidak ngangkat. Terlalu berat bagi Prabowo kalau ikut bertarung pada 2024. 

Masa dia sudah lewat. Momentumnya sudah selesai. Keputusannya bergabung dalam kabinet Joko-Ma'ruf justru membuatnya terpuruk dan kehilangan simpati public, simpulannya dengan lugas. 

Lebih jauh Aziz berpendapat Prabowo ternyata juga tidak punya prestasi menonjol di bidang kementerian yang dipimpinnya. Karena itu, sebaiknya berpikir ulang untuk Prabowo tampil lagi. Ongkosnya terlalu mahal, sementara hasilnya nihil, urainya serius.

Tulisan Aribowo

Editor Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru