Sekber Prabowo-Jokowi Terbentuk, Netizen: Kartu Mati

author Seno

- Pewarta

Senin, 18 Apr 2022 06:02 WIB

Sekber Prabowo-Jokowi Terbentuk, Netizen: Kartu Mati

i

images - 2022-04-17T225909.187

Optika.id - Pemberitaan terkait Sekber (sekretariat bersama) yang mengusulkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto-Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju lagi di Pemilu 2024. Ramai direspons oleh netizen di media sosial, salah satunya datang dari pengguna Twitter bernama @HasanuddinAhma2.

Dalam cuitannya, akun Twitter @HasanuddinAhma2 mengatakan jika Prabowo dan Jokowi tidak bisa diharapkan, seperti kartu mati.

Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

Keduanya gk bisa diharapkan n jangan mengharap, kartu mati, tulis akun Twitter @HasanuddinAhma2 seperti dikutip Optika.id, Minggu (17/4/2022).

Pengguna Twitter lain, bernama @raenovaldy turut memberikan komentarnya, ia mengatakan jika pilihannya itu saja, maka Indonesia akan jalan di tempat dan tidak ada regenerasi.

Kalau pilihannya itu itu aja, Indonesia bakal jalan di tempat ga ada regenerasi dan refreshmen di pemerintahan," tulis akun Twitter @raenovaldy.

"Tunda pemilu, perpanjang masa jabatan, 3 periode semuanya mentah. Sekarang giliran isu pasang2an," tulis @AlifKamal_.

Diketahui, Sekber Prabowo-Jokowi akan mencari alternatif lain setelah wacana Presiden Jokowi tiga periode tidak bisa diwujudkan, karena melanggar konstitusi.

Cara yang dimaksud adalah Presiden Jokowi maju Prabowo Subianto dalam pemilu 2024 mendatang.

Wacana penundaan pemilihan umum maupun presiden dapat menjabat tiga periode adalah hal yang bertentangan dengan konstitusi, kata Ketua Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi, G Gisel, dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022).

Dirinya merasakan bahwa pada pembentukan Kabinet Indonesia Maju, para menteri di periode kedua ini sudah berupaya memberikan kinerja terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sehingga sudah sepatutnya kerja-kerja yang sudah dilakukan dilanjutkan dengan mengusung pasangan Prabowo-Jokowi untuk ramai-ramai kita pilih pada 14 Februari 2024 nanti. Ini adalah langkah taktis, stategis, dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen, kata ibu dua anak ini.

Menurutnya, ini adalah langkah taktis, strategis dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional baik dalam pemerintahan maupun di parlemen.

Sebelumnya, Sekber Prabowo-Jokowi menggelar deklarasi dukungan terkait Pilpres 2024 pada 15 Januari 2022. Dukungan tersebut diberikan kepada Prabowo dan Presiden Jokowi untuk mencalonkan diri menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Sekretariat tersebut bermaksud menggalang dukungan masyarakat, seperti tokoh-tokoh agama setempat, ketua adat daerah setempat, himpunan mahasiswa, asosiasi pengusaha, organisasi masyarakat, dan komponen bangsa lainnya. Sekretariat dibuat di beberapa wilayah untuk mengumpulkan orang-orang yang setuju dan ingin agar pembangunan kabinet Indonesia Maju dapat berkelanjutan dengan tanpa melanggar konstitusi.

Baca Juga: Jokowi Presiden: Usai Dilantik, Pak Prabowo Milik Seluruh Indonesia!

Jokowi Tetap di Istana

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, politikus PDIP Beathor Suryadi menyebut pasangan Prabowo-Jokowi yang akan diusung di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Pasangan ini mewujudkan Prabowo menjadi presiden dan keinginan Jokowi tetap di Istana.

Prabowo-Jokowi merupakan jawaban yang pas untuk menjawab kondisi politik saat ini, gerakan mahasiswa yang menolak Jokowi Presiden 3 periode, dan atau perpanjangan masa jabatan, katanya seperti dilansir suaranasional, Minggu (17/4/2022).

Beathor mengatakan, politikus PDIP Panda Nababan mengutarakan, ada 4 menteri yang siap maju tarung Pilpres 2024, hanya Prabowo yang menjawab, siap jika diijinkan bersama Bapak, begitu jawabannya saat ditanya Presiden dalam sidang kabinet.

"Mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno mengatakan, tidak ada pembatasan atau pilah pilah tugas antara presiden dan wakil presiden, semua tugas dan tanggung jawab dilakukan bersama. Kondisi ini semakin jelas peluang Jokowi tetap di istana, hanya beda ruangan kerja saja, ungkap Beathor.

Kata Beathor, pasangan Prabowo-Jokowi ingin mewujudkan perjanjian Batu Tulis 2009 menjadikan mantan Danjen Kopassus itu menjadi Presiden.

Perjanjian Batu Tulis tahun 2009 ikut terwujud, Prabowo Presiden, jelas Beathor.

Baca Juga: Prabowo Minta Kader Tak Jumawa Usai Menang Pilpres 2024

Sementara, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menegaskan tiga hal melalui pernyataannya yang disiarkan oleh akun YouTube Sekretariat Presiden. Ketiga hal tersebut yaitu Jokowi meminta tidak ada spekulasi terkait penundaan pemilu, perpanjangan jabatan, serta jabatan tiga periode.

Adapun hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat soal pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

Ketegasan sikap Jokowi tersebut ditunjukkan dengan melantik dan mengambil sumpah jabatan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) masa jabatan 2022-2027 di Istana Negara pada Selasa 12 April 2022. Sehari setelah demo mahasiswa di depan gedung DPR RI.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU