Optika.id - Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut usulan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah untuk menolong Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
"Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Ma'ruf Amin, dalam rangka menolong rakyat. Kenapa menolong Kiai Ma'ruf? karena supaya nanti kalau di akhirat ditanya kurang ini kurang itu. Mesti alasannya ya karena 2 tahun pandemi nggak bisa apa-apa," kata Muhaimin seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube PMIIOFFICIAL, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
"Untuk (menolong) rakyat juga ngomongnya begini, oh kurang ini kurang itu, pemerintah kurang ini kurang itu, itu kan ada pandemi 2 tahun. 2 tahun stuck nggak ngapa-ngapain," sambungnya.
Saat pandemi Covid-19 berlangsung, lanjutnya, pemerintah sulit membuat acara yang dihadiri banyak orang.
"Anggaran di DPR habis untuk mengurus pandemi, IKN (Ibu Kota Negara) belum ke garap sama sekali gara-gara 2 tahun (pandemi)," tandasnya.
Muhaimin mengatakan penundaan pemilu hanya sekedar usulan. Jika ada penolakan terhadap usulan tersebut merupakan hal yang wajar.
"Demokrasi bebas usul, bebas menolak, dan usul diterima dan ditolak nggak perlu didemo. Namanya juga usulan kok pakai demo usulan-usulan, apalagi dia maunya pakai gebuk-gebukan," paparnya.
Minta Sang Ayah Tak Maju Lagi
Sementara itu, Kaesang Pangarep anak bungsu Presiden Joko Widodo meminta agar sang ayah tercinta tak perlu lagi maju sebagai presiden untuk yang ketiga kalinya.
"Nggak usahlah, ngapain? Capek aku soalnya. Aku yang capek soalnya itu," kata Kaesang dalam wawancaranya dalam channel YouTube Irfan Hakim seperti dikutip Optika.id, Selasa (19/4/2022).
Kaesang mengatakan saat Jokowi menjadi Presiden tidak memiliki waktu untuk keluarga sehingga lebih banyak hal tak menyenangkan baginya dibandingkan sebelumnya.
"Banyak nggak enaknya sih, ribet aja enakan jadi biasa aja. Tapi ya sebenarnya semuanya biasa aja sih, tapi kan emang (bapak) jadi nggak ada waktu untuk keluarga. Tapi aku tetap lebih sibuk dari Presiden," tukasnya.
Capek Gendong Cucu
Baca juga: Dosa-dosa Jokowi
Irfan juga menanyakan apakah Jokowi pernah mengeluhkan rasa capeknya?
"Eh tapi bapak pernah nggak sih ngeluh capek?" tanya Irfan.
"Bapak ya? Mungkin dua minggu lalu sih bapak ngeluh capek," jawab Kaesang.
Dia pun menjelaskan jika kejadian itu terjadi pada saat mereka kumpul di Yogyakarta. Dan ternyata keluhan Jokowi tersebut bukan tentang jabatannya atau pekerjaannya sebagai Presiden yang banyak. Tapi mengeluhkan soal cucunya.
"Jadi bapak ngeluh capek, bapak tiba-tiba bilang, 'Duh aku capek, aku sudah nggak kuat lagi,' Begitu bilangnya. Bapak ngeluh nggak kuat dan capek habis gendong cucunya itu lo, lha iya soalnya cucunya dia itu ada yang gede banget 17 kilo itu," jelas Kaesang.
"Aduh gue kirain bapak ngeluh apaan ternyata itu," kata Irfan.
Baca juga: Ais Shafiyah Asfar, Kandidat Doktor Unair Ini Jadi Ketua Harian PKB
"Iya soalnya kalau sudah ngumpul semua kan pasti ada cucunya kan, main sama cucu tuh kan pas Bapak gendong yang satu yang lainnya pengen juga digendong, belum ada Ethes juga kan. Bapak menjadi bulan-bulanan cucu itu kalau ketemu," kata Kaesang.
Ditanya terkait rencana Jokowi setelah tak lagi menjabat sebagai Presiden RI. Kaesang tak memberikan jawaban tegas namun meyakini jika sudah ada beberapa rencana yang akan ditempuh oleh Jokowi.
"Nggak sih, mau jadi apa ya? Mau jadi apa ya? Masa jadi Ketum Partai kan nggak mungkin. Sudah kok, sudah ada tapi nggak boleh dibicarakan," tutupnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi