Optika.id - Beberapa elite partai politik turut merespons terkait statement yang dikeluarkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal usulan penundaan Pemilihan Umum 2024. Sebelumnya, Muhaimin mengatakan usulan penundaan pemilu adalah untuk menolong Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan masyarakat.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan wacana penundaan pemilu harusnya tak lagi diungkap karena sudah tutup buku.
Baca juga: NasDem Tidak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Meskipun Bukan Oposisi
"Bagi PPP dengan penegasan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, maka soal wacana penundaan pemilu sudah harus tutup buku," kata Arsul Sani dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Dia mengatakan maksud Muhaimin sekadar menceritakan latar belakang dirinya mengusulkan pemilu, bukan ingin menggulirkan kembali. Arsul menekankan kekuatan politik saat ini mayoritas menolak penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan.
"Saya kira Cak Imin sedang bercerita saja atau menjelaskan kenapa dia dulu usul penundaan pemilu. Namun setelah mayoritas kekuatan politik dan masyarakat sipil yang ada menolaknya, maka saya yakin Cak Imin juga tidak bermaksud terus ngotot," ujarnya.
Menurut wakil Ketua MPR ini Cak Imin pun memahami realitas penolakan penundaan pemilu. Arsul menyebut alasan Cak Imin menyebut nama Ma'ruf Amin hanya sebatas candaan.
"Ini itu guyon Cak Imin saja depan Wapres," imbuhnya.
PAN Ikuti Arahan Jokowi
Sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan soal arahan Presiden Jokowi untuk berhenti bicara wacana penundaan pemilu.
"PAN mengikuti arahan dan kebijakan Pak Presiden Jokowi untuk berhenti mewacanakan tentang penundaan jadwal pemilu dan menyelenggarakan pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024 serta Pilkada serentak di bulan November 2024. Arahan, kebijakan dan sikap politik Pak Presiden Jokowi sudah jelas, clear, terang-benderang, tidak multitafsir. Dan tugas dari seluruh partai politik, termasuk PAN untuk segera mempersiapkan verifikasi administrasi dan pendaftaran partai politik di bulan Agustus 2022," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Meski begitu, Viva tetap menghormati apa pun pendapat partai lain. Jubir PAN ini menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur urusan rumah tangga partai lain.
"Tentang sikap partai politik lain, PKB, PAN tidak akan mencampuri urusan rumah tangga partai politik lain. PAN akan menghormati sikap dari partai politik lainnya," tukasnya.
Viva Yoga mengajak seluruh pihak mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024. Mengingat, sikap pemerintah sudah jelas untuk menyelenggarakan pemilu di Februari 2024.
"Marilah kita songsong pesta demokrasi rakyat di Pemilu 2024. Sesuai arahan Pak Presiden Jokowi bahwa penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP) segera merencanakan alokasi anggaran pemilu melalui APBN atau APBD. Keseriusan pemerintah sudah jelas dengan telah dilantiknya anggota KPU RI dan Bawaslu RI beberapa hari lalu," imbuhnya.
Viva lantas menyebut persiapan PAN untuk menyongsong pemilu 2024. Di antaranya, mempersiapkan komite pemenangan pemilu yang bersifat ad hoc telah dibentuk dan diresmikan dari tingkat nasional (KPPN), provinsi (KPPW), dan kabupaten/kota (KPPD).
Kemudian PAN juga tengah mempersiapkan pengkaderan di 514 kabupaten/kota. Serta menyiapkan nama saksi per TPS.
"Serta rekrutmen calon legislatif untuk tingkat DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota," ujarnya.
Nasdem Kritisi Cak Imin
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengkritik keras Cak Imin yang mengaku usulan penundaan pemilu demi menolong Wapres Ma'ruf Amin. Ali menyebut alasan itu ngawur.
Baca juga: NasDem Jatim Gelar Rakorwil: Panaskan Mesin untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Kalau kita baca berita itu, sudah ngawur itu ya. Ya gimana, masa urusan mau nolong orang untuk di akhirat, pertanggungjawabannya dari Tuhan," kata Ahmad Ali dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Ali menjelaskan, urusan pemilu sudah diatur secara konstitusi. Perjalanan politik Indonesia memang pernah mengamendemen konstitusi, namun itu karena kondisi reformasi yang menuntut perubahan. Sedangkan kondisi saat ini, lanjutnya, tak mendesak amandemen untuk dilakukan amendemen.
"Kemudian di akhir perjalanan pemerintahan Pak Jokowi ada oknum yang usil ya kan, cari muka, cari perhatian, kepada presiden untuk mengusulkan penundaan pemilu," tandasnya.
Di sisi lain, Jokowi sudah menegaskan pemilu akan digelar pada 14 Februari 2024. Ali mengatakan penegasan Jokowi itu menjadi bukti tidak ada rencana penundaan pemilu.
"Itu memberi pesan tak ada penundaan sehingga berhentilah, setop membicarakan tentang itu. Apa yang dilakukan Cak Imin, gimik saja itu, cari-cari perhatian," tambahnya.
Ali menilai alasan penundaan pemilu demi menolong Ma'ruf Amin itu keliru.
"Iyalah (ngawur) masa membawa-bawa pertanggungjawaban di akhirat, bukankah Tuhan juga Maha Tahu, ya kan?" imbuhnya.
Wapres Tak Ada Urusan dengan Penundaan Pemilu
Selain itu, Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, menegaskan Ma'ruf Amin tak ada urusannya dengan usul penundaan pemilu.
Masduki memaparkan 3 poin untuk menanggapi Cak Imin yang menyebut usulan penundaan pemilu demi menolong Ma'ruf Amin.
Baca juga: Ais Shafiyah Asfar, Kandidat Doktor Unair Ini Jadi Ketua Harian PKB
"Pertama, itu adalah forum internal nahdliyin, PMII, di mana Cak Imin hadir, lalu kemudian Wapres juga hadir. Jadi wapres hadir di situ. Jadi dalam tradisi NU itu, sudah ketemu begitu, itu pertama biasanya ada tradisi yang menjadi suasananya longgar, guyon. Tradisi itu tidak akan pernah hilang di kalangan Nahdlatul Ulama. Guyon dalam hal-hal yang sebenarnya, ya kadang-kadang agak berbau nuansa politis. Mungkin Cak Imin itu," kata Masduki dalam keterangannya seperti dikutip Optika.id, Selasa (19/4/2022).
"Yang kedua, Pak Jokowi juga sudah menyatakan berulang-ulang. Bahkan yang terakhir menyatakan seperti itu, menyatakan bahwa tidak ada niatan dari Presiden ataupun Wakil Presiden untuk melakukan pengubahan menjadi 3 periode, ingin menjabat 3 periode, itu nggak ada, tidak pernah ada pembicaraan itu," imbuhnya.
Jadi, kalau kemudian, kembali ke hal yang kedua, kalau kemudian Cak Imin berwacana ya silakan saja.
"Tetapi, ya saya kira itu ndak ada urusannya dengan Wapres, ndak ada urusannya sama Wapres. Wapres tetap pada konsisten dengan apa yang selama ini dia bicarakan dan melangkah sesuai aturan-aturan, konstitusi, yang memang harus dia jalani," pungkasnya.
Diketahui, Muhaimin menyebut usulan penundaan pemilu demi menolong Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
"Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Ma'ruf Amin, dalam rangka menolong rakyat. Kenapa menolong Kiai Ma'ruf? karena supaya nanti kalau di akhirat ditanya kurang ini kurang itu. Mesti alasannya ya karena 2 tahun pandemi nggak bisa apa-apa," jelas Muhaimin seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube PMIIOFFICIAL, Selasa (19/4/2022).
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi