NasDem Tidak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Meskipun Bukan Oposisi

author Pahlevi

- Pewarta

Senin, 14 Okt 2024 13:52 WIB

NasDem Tidak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Meskipun Bukan Oposisi

Optika.id - Partai NasDem bikin kejutan. Melalui Sekjennya (Sekretaris Jenderal) Hermawi Taslim, menyatakan NasDem tidak mau masuk dalam Kabinet Prabowo. Prabowo Subianto, presiden terpilih, sudah minta nama dari NasDem, tetapi sampai hari ini belum menyetorkan nama kandidat Menteri.

"Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasi masuk nama' kita diam saja. Bukan soal menolak atau menerima, tetapi sikap NasDem adalah memberi kontribusi lain, selain menempatkan orang di kabinet," tukasnya saat diwawancarai wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Ahad (13/10/2024).

Baca Juga: RPJP Prabowo Subianto, Ini yang Harus Diperhatikan

Diakui Taslim sebenarnya ada banyak pertimbangan yang dipilih oleh NasDem sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran, meskipun tidak berdiri sebagai oposisi.

"Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet," kata Taslim saat ditanya wartawan.

Menurut Taslim masukan dan pemikiran dari NasDem kepada pemerintahan Prabowo jauh lebih penting daripada sekadar kehadiran di dalam kabinet.

"Pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal, itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk," tuturnya.

Di sisi lain, Taslim juga menegaskan bahwa NasDem tetap bergabung dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pemerintahan Prabowo. Dijelaskan juga kepada Prabowo bahwa keputusan partainya yang tidak mengusulkan kandidat menteri adalah keputusan partai.

Dan NasDem tetap dengan keputusan final untuk tidak ikut bergabung dalam kabinet Prabowo.Sikap dan keputusan NasDem sangat menarik. Di tengah antusiasme partai politik dalam KIM Plus (Koalisi Indonesia Maju Plus) ingin mengajukan tokohnya agar bisa menjadi menteri, justru NasDem memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kabinetnya Prabowo.

Baca Juga: 17 Program Strategis Prabowo

Apa pun beragam motivasi di balik pernyataan Hermawi Taslim, keberanian NasDem tidak mau mengajukan nama untuk kandidat Menteri sangat menarik. Sudah dua kali NasDem melakukan keputusan politik sangat berani: (1) saat memutuskan mengusung Anies Rasyid Baswedan menjadi bakal calon presiden, meskipun dengan resiko berdarah-darah. Kedua (2) saat ini yang tidak mau mengajukan nama untuk calon menterinya Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagaimana kita ketahui, belakangan Prabowo mulai memanggil beberapa tokoh partai politik dan ahli ke Hambalang, kediaman Prabowo, sindonews.com, Senin, (30/10/2024). Ada banyak isu partai politik yang tergabung dalam KIM Plus saling berlomba mengajukan jumlah nama untuk calon Menteri.

Partai politik dalam KIM Plus adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Prima, Partai NasDem, Partai Kesejahteraan Sosial, Partai kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Bahkan isu teranyar adalah PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) bersedia bergabung dengan rezim Prabowo dan konon 3 tokoh diajukan untuk menterinya Prabowo. Konon nama yang diajukan adalah budi Gunawan, Azwar Anas, dan Olly Dondokambey, detiknews, Sabtu, (05/10/2024).

Baca Juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

Menurut Prabowo, nama-nama tersebut sudah disetor oleh pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dia mengklaim banyak di antara nama-nama itu memiliki kapabilitas.

Prabowo mengungkap di antara nama-nama tersebut selama ini juga sudah bekerja sama dengan dirinya di Kabinet Indonesia Maju. Dia juga mengakui telah melakukan diskusi dengan mereka meski prosesnya dilakukan secara tertutup.

Penulis: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU