Optika.id, Jakarta - Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat menyambangi Gedung DPR RI. Mereka berjalan kaki dari arah jalan Palmerah Timur.
Selama long march, mereka membentangkan spanduk yang menuntut tentang pengunduran diri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Seorang peserta aksi, Tita (40) mengatakan, kedatangannya bersama massa aksi lainnya untuk mendesak Presiden Jokowi mundur dari jabatannya karena dinilai telah gagal dalam menjalankan pemerintahan.
Ingin jokowi mundur, selama dia jadi presiden tidak ada hasilnya. Janji 11 ribu lapangan pelerjaan tidak ada. Adanya pengangguran banyak, dan tenaga asing makin banyak, ujarnya dikutip Optika.id dari Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Selain itu, ia juga menyebut Jokowi telah gagal dalam menjaga harga pangan, lantaran terjadi kenaikan beberapa harga seperti minyak goreng.
Selain itu, ia juga menambahkan, tuntutannya pada aksi kali ini, yakni agar tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden, dan penundaan Pemilu 2024.
Harga bahan pokok semakin tinggi. Tidak ada perpanjangan jabatan Presiden, sekaligus menolak penundaan pemilu, paparnya.
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Massa aksi juga menyinggung soal kasus ekspor minyak goreng yang menjerat Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu sebagai tersangka. Kasus ini disebut bukti ada mafia.
"Kejagung telah menangkap Dirjen Perdagangan yang katanya mafianya, ini permainan," kata salah satu orator di atas mobil Komando.
Dia juga menyebut pengungkapan kasus ini berawal dari desakan massa. Dia mengatakan kasus ini tidak akan terungkap jika tidak ada demonstrasi yang digelar berbagai pihak.
Baca juga: Dosa-dosa Jokowi
"Ini Karena ada desakan dari mahasiswa, rakyat, baru mafianya tertangkap. Kalau tidak ada aksi ke jalan, nggak akan tertangkap," ujarnya.
Denny Setiawan
Editor : Pahlevi