Optika.id - Kekalahan telak Indonesia atas tuan rumah Vietnam dalam pertandingan pertama ajang Sea Games terasa menyakitkan, mengapa? Karena Timnas Indonesia semalam benar-benar tidak menunjukan permainan yang baik dan kalah segalanya dari Vietnam. Pertandingan Timnas U23 Indonesia vs Vietnam berlangsung di Stadion Viet Tri, Phu Tho dan berakhir kalah telak 3 - 0 dari Vietnam.
Pola Permainan dari kaki ke kaki antar pemain tidak berjalan sebagaimana mestinya, dikarenakan operan pendek dan panjang pemain Timnas tidak tepat sasaran. Kegigihan Pemain Timnas saat bertahan juga tidak sebagaimana mestinya, saat bertahan pemain timnas gagal merebut bola lawan, pressing ketat pun gagal karena posisi pemain bertahan yang selalu salah ambil posisi. Yang seharusnya didepan penyerang lawan tapi justru mengambil di belakang pemain begitu sebaliknya.
Baca juga: Timnas Putri Indonesia Raih Gelar Juara Piala AFF 2024
Saat melakukan serangan, pemain Timnas juga selalu memberikan operan yang salah dan kontrol bola pemain sayap Indonesia tidak seperti biasanya, begitu mudah direbut oleh pemain tengah atau pemain bertahan lawan. Dan pola serangan tidak memiliki skema yang jelas dan terarah, sehingga serangan balik Indonesia yang menjadi andalan Indonesia untuk meredam Vietnam pada gelaran AFF akhir tahun lalu pun selalu gagal di tengah jalan.
Shin Tae-yong (STY), menerapkan formasi menyerang 4-3-3. Dia mengandalkan trio Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri dan Irfan Jauhari di lini depan. Shin Tae-yong juga memberi kesempatan tiga senior timnas U23 Indonesia, yakni Marc Klok, Ricky Kambuaya dan Fachrudin Aryanto, tampil sebagai starter. Namun ketiganya masih belum menunjukan kelas mereka.
Pemain bertahan pada babak pertama lumayan baik menjaga pertahanan Indonesia, tapi dua kali peluang emas Vietnam di babak pertama adalah karena lolos jebakan offside, sudah seharusnya menjadi perhatian khusus lini pertahanan Indonesia pada babak kedua. Akan tetapi tidak diantisipasi pada babak kedua, dan vietnam berhasil menjebol gawang indonesia pertama dikarenakan lolos jebakan offside.
Shin Tae-yong memasukkan tiga pemain sekaligus, yakni Alfeandra Dewangga, Ronaldo Kwateh, dan Witan Sulaeman. Tiga nama di atas masuk menggatikan Irfan Jauhari, Saddil Ramdani, dan Firza Andika. Dengan masuknya ketiga pemain tadi diharapkan kita bermain lebih menyerang. Akan tetapi mental pemain Indonesia sudah down karena gol pertama. Pemain Timnas seakan kehilangan "fighting spirit"nya, dan pemain berkualitas baik yang masuk sebagai pengganti pun tak berfungsi apa-apa.
Gol Kedua dan Gol Ketiga Vietnam terjadi karena Vietnam telah menemukan pola serangan yang tepat dengan menggunakan determinasi yang tinggi serta ketepatan mereka dalam melakukan umpan pendek maupun panjang. Disisi lain, Indonesia masih berkutat dengan permainan yang tidak padu dan sudah kehilangan segalanya. Kiper Timnas yang malam ini seharusnya menjadi Bintang karena bisa menggagalkan 3 peluang emas Vietnam, seakan tidak menjadi apa apa dikarenakan kebobolan tiga gol.
Baca juga: STY Pastikan 3 Pemain Abroad Bergabung dalam Pemusatan Latihan Timnas Jelang Piala AFF
STY Wajib Evaluasi
Shin Tae Yong wajib melakukan evaluasi dalam beberapa hari ini jelang pertandingan selanjutnya. Yang bisa dilakukan STY secara cepat dan singkat adalah persoalan "fighting spirit" , mau tidak mau Pemain Timnas harus bersemangat kembali dalam pertandingan selanjutnya. Mengembalikan permainan seperti sebelumnya. Permainan pendek, operan cepat dari kaki ke kaki, dan pressing tinggi saat melakukan pertahanan. Meskipun proses pengembalian "fighting spirit" ini belum mampu mengembalikan ekspetasi masyarakat Indonesia yang berharap bisa merebut kembali Emas Sepakbola seperti 31 tahun lalu. Karena kekalahan di pertandingan awal, akan memperberat langkah pada pertandingan selanjutnya.
Evaluasi yang terakhir dilakukan secara cepat adalah pemilihan pemain dan strategi antisipasi pertahanan dalam lawan yang berbeda. Jika tidak mampu antisipasi dengan jebakan offside, lebih baik pertahanan timnas berkonsentrasi pada pressing ketat dan penjagaan lini pertahanan yang baik tanpa melakukan jebakan offside yang justru membahayakan lini pertahanan secara keseluruhan.
[caption id="attachment_11038" align="alignnone" width="272"] Aven Januar, Pengamat Sepak Bola Nasional. (Aven for Optika)[/caption]
Baca juga: Timnas Indonesia Siap Tempur di Piala AFF 2024: Kombinasi Pemain Muda dan Target Terbaik
Oleh: Aven Januar (Pengamat Sepak Bola Nasional)
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi