Ratusan Dokter Muda FK Unair Disumpah, Siap Disebar Ke Seluruh Penjuru Indonesia

Reporter : Jenik Mauliddina
Ratusan Dokter Muda FK Unair Disumpah, Siap Disebar Ke Seluruh Penjuru Indonesia

Optika.id, Surabaya - Sebanyak 196 dokter muda disumpah siap untuk disebar ke seluruh wilayah di Indonesia setelah dinyatakan lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Menurut Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso, pendistribusian tersebut sebagai sumbangsih kampus dalam mencukupi kebutuhan dan maldistribusi yang sering terjadi penumpukan di kota-kota besar di negara ini.

Baca juga: AIPKI: Pemberhentian Dekan FK Unair Tak Ada Kebebasan Akademik

"Sayangnya, kebutuhan dokter di Indonesia masih cukup banyak. Hal itu karena persoalan maldistribusi kebutuhan dokter yang tertumpu di kota-kota besar," ungkap dia, Jumat (20/5/2022).

Prof Budi menyebut, setiap tahunnya FK Unair selalu menyumbang sekitar 250-300 dokter umum untuk kebutuhan dokter di Indonesia. Hanya saja, lulusnya tidak bisa langsung serentak.

Dia merinci, ratusan dokter muda yang dilantik itu merupakan yang telah dinyatakan lulus selama 2 tahun dalam masa pandemi tahun ini. Sehingga mereka berada di dokter muda 1 dan 2, kepaniteraan 1 dan 2 secara keterbatasan bertemu dengan pasien.

"Namun kita berhasil untuk melakukan modifikasi. Alhamdulillah 98 persen mereka lulus ujian nasional. Ini merupakan bukti pelaksanaan modifikasi proses belajar dokter muda selama pandemi tidak begitu banyak berubah," ujarnya.

Salah satu dokter muda yang dilantik, dr Elena Ghentilis FA mengungkapkan perjuanganya selama 5 tahun dalam mewujudkan cita-cita papanya agar ia menjadi dokter, di tengah kondisi ekonomi yang terbatas.

Baca juga: Karangan Bunga Penuhi FK Unair Usai Pencopotan Dekan Tolak Dokter Asing

Kendati begitu, Elena tak patah arah. Meskipun menjadi mahasiswa bidik misi, tapi ia membuktikkan diri dengan terus mengasah skill kedokteran dan instruktur keterampilan medik melalui berbagai kesempatan yang diberikan dosen dengan menjadi asisten dosen.

"Ada struggle-nya juga, misalkan yang lain bukunya asli yang bagus bisa Rp 500 ribu. Aaya cuma lihat soft file, foto kopian atau bekas. Tapi banyak teman yang support saat ada kesulitan materi saat mau ujian. Jadi tidak perlu bimbel," ungkapnya.

Untuk belajar teknik, lanjut Elena, jika rekannya menggunakan infus asli, ia hanya memakai botol mineral bekas atau selang bekas.

"Dulunya mau masuk FK di Kalimantan. Berhubung saya SMA-nya dan dapat beasiswa di Jawa, akhirnya saya terusin di Jawa juga," sambungnya.

Baca juga: Peneliti Unair Ini Berhasil Temukan Senyawa Penghambat Kanker

Setelah lulus ini, Elena berencana mengambil internship di Kalimantan.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru