Pengamat: NasDem Digadang-gadang Koalisi dengan Demokrat dan PKS, Usung Anies-AHY

Reporter : Seno
images (69)

Optika.id - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengatakan, Partai NasDem akan menang jika berkoalisi dengan dua partai politik pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, kedua parpol itu bisa membantu NasDem mendulang suara pemilih.

"Dua partai politik itu, yakni Demokrat dan PKS," ujar Jamiluddin dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai, Demokrat dan PKS memiliki elektabilitas yang terus meroket.

Jamiluddin juga membeberkan sosok pasangan yang tepat untuk bersanding bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. NasDem disebut-sebut ingin mengusung Anies sebagai capres 2024.

"Jadi, peluang Anies lebih besar jika dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat," tuturnya.

Duet ini dinilai sangat kompetitif untuk bertarung dengan pasangan lain pada Pilpres 2024. Oleh karena itu, imbuhnya, Anies dengan AHY bisa menjadi lawan yang sulit.

"Duet Anies dengan AHY tampaknya sangat tepat diusung koalisi tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, pengamat politik yang juga Founder lembaga riset KedaiKOPI Hendri Satrio memprediksi setidaknya ada tiga partai politik selain Demokrat yang akan mengusung Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jika keduanya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketiga partai politik yang dimaksud yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ya yang suka sama Anies itu kan ada beberapa partai ya seperti misalnya NasDem, PPP, PKS," kata Hendri seperti dilansir Tribunnews, Jumat (8/4/2022).

Pernyataan dari Hendri tersebut menyikapi hasil survei opini publik yang dikeluarkan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kamis (7/4/2022).

Dalam surveinya SMRC turut mengeluarkan hasil terkait dengan potensi pasangan tokoh yang akan memenangkan Pilpres mendatang.

Hasilnya, Anies-AHY menempati posisi pertama melampaui pasangan Ganjar-Airlangga dan Prabowo-Puan.

Atas hal tersebut Hendri beranggapan, jika Anies Baswedan menyatakan sikap untuk maju dalam kontestasi Pilpres mendatang maka harus ada Partai Politik yang mengusungnya mengingat Anies tidak bergabung dengan partai.

Oleh karenanya, kata Hendri, ketiga parpol itulah yang diyakini memungkinkan untuk mengusung Anies Baswedan sehingga nantinya berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Tapi kalau sudah dengan AHY berarti dengan Demokrat ya mungkin yang akan bergabung ya NasDem, PPP, PKS itu," tukasnya.

Diketahui, Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil riset terbarunya.

Kali ini SMRC turut melakukan survei opini publik terhadap kandidat pasangan yang berpeluang menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dalam survei bertajuk 'Prospek Capres 2024' itu, dominan responden memilih pasangan Anies Baswedan- AHY sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Hasil itu didapat, setelah SMRC kata Sirojudin Abbas selaku Direktur Eksekutif melakukan pembentukan pasangan capres-cawapres dengan lima faktor yakni koalisi, komunikasi antar partai, tiga partai besar, faktor intensitas serta pertimbangan elektabilitas calon.

"Poros Nasdem-Demokrat-PKS dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik, sementara Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif," kata Abbas saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/4/2022).

Tak hanya itu, dalam hasil survei ini Abbas juga memprediksi kalau AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena dinilai kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.

Atas hal tersebut, SMRC melakukan survei terhadap publik dengan mekanisme tiga pasangan yakni Anies-AHY, Ganjar-Airlangga dan Prabowo-Puan.

Hasilnya, dari ketiga pasangan itu, Anies-AHY menempati posisi pertama dengan perolehan 29,8 persen suara.

"Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara, Ganjar-Airlangga 28,5 persen, Prabowo-Puan 27,5 persen, Masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan," kata Abbas.

Keunggulan Anies-AHY itu, kata Abbas, juga didapat jika Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar maju sebagai Calon Presiden dan berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres.

Bahkan angka perolehan suara Anies-AHY mengalami penguatan dukungan hingga mencapai 32,3 persen dengan simulasi terhadap tiga pasangan yang sama dan membuat pasangan Airlangga-Ganjar menempati urutan terakhir.

Baca juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama

Adapun tiga pasangan yang dimaksud yakni Anies-AHY, Airlangga-Ganjar dan Prabowo-Puan.

"Pasangan pasangan Anies-AHY mengalami penguatan dukungan menjadi 32,3 persen, disusul Prabowo-Puan 29 persen. Sementara suara Airlangga-Ganjar ada di bawah keduanya dengan perolehan 22,6 persen," tukas dia.

Survei SMRC ini dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling dan menerapkan wawancara tatap muka yang dilakukan pada 13 hingga 20 Maret 2022.

Adapun jumlah response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid yakni sebesar 1027 atau 84 persen dan dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Suara NasDem, Demokrat, PKS, dan PPP Diprediksi Naik

Selain itu perolehan suara Partai NasDem, PKS, PPP, dan Partai Demokrat diprediksi bakal naik signifikan di Pemilu 2024 jika megusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Hal ini terpotret dari hasil survei nasional Indo Riset bertajuk Pemilu 2024: Potensi Pilpres 2 Putaran yang dirilis secara virtual dari Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Ada potensi kenaikan suara NasDem, PKS, PPP dan Demokrat bila mencalonkan Anies, ucap Peneliti Indo Riset Roki Arbi saat pemaparan survei.

Dalam simulasi tertutup, elektabilitas NasDem sebesar 4,3 persen, naik secara signifikan hingga 12 persen jika mengusung Gubernur Anies.

Begitu juga dengan PKS, elektabilitasnya diprediksi naik signifikan jika mendukung Gubernur Anies dari semula 7,5 persen menjadi 14,9 persen.

Hal serupa dialami PPP yang diprediksi melonjak tajam dari 3,7 persen menjadi 11,5 persen dan Partai Demokrat juga naik dari 10,9 persen menjadi 17,2 persen.

Data survei Indo Riset juga menunjukkan basis suara Gubernur Anies di Pilpres 2024 mayoritas berasal dari pendukung/pemilih PKS, PAN, Partai Demokrat, dan NasDem.

Dalam simulasi tujuh nama tercatat, pendukung PKS yang memilih Gubernur Anies sebesar 62,2 persen, PAN (45,5 persen), dan suara dukungan dari pemilih Partai Demokrat sebesar 33,3 persen.

Baca juga: Surya Paloh Kembali Jadi Ketum, Ingin Kader Tak Ganggu Parpol Lain!

Mengerucut pada simulasi tiga nama, Gubernur Anies dipilih 70,6 persen kader PKS, PAN (50,0 persen), Partai Demokrat (48,3 persen) dan Partai NasDem sebesar 36,2 persen.

Diketahui, survei ini digelar pada 11-17 April 2022 menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.096 responden. Data sample diambil dari data BPS 2021. Margin of error survei sebesar 2,96 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halalbihalal Muhammadiyah Jakarta Dukung Anies

Acara halalbihalal keluarga besar Muhammadiyah DKI Jakarta yang diadakan di Gedung Dakwah berubah menjadi arena dukungan kepada Anies Bawedan untuk jadi presiden pada 2024 mendatang.

Warga Muhammadiyah yang ikut dalam acara halal bihalal itu tampak menyerukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden. Seruan ini dimulai dari pernyataan Ketua Panitia Pelaksana Halalbihalal Supriadi Karsim saat menyampaikan laporan acara di atas mimbar.

Dia menyinggung tak masalah jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak lagi menjabat DKI 1.

"Enggak apa-apa enggak jadi gubernur, yang penting jadi," demikian pernyataan Wakil Ketua Bidang Wakaf Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI, Jakarta Pusat seperti dilansir Tempo, Minggu (22/5/2022).

"Presiden," sorak warga Muhammadiyah yang menghadiri halalbihalal.

"Bukan saya yang ngomong," sahut Supriadi.

Muhammadiyah DKI turut mengundang Anies menghadiri halalbihalal. Selain Anies, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla juga diundang. Namun, keduanya berhalangan hadir.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru