Startup Mulai PHK Massal, Kadin: PHK Memang Tidak Bisa Dihindari!

Reporter : Denny Setiawan
Startup Mulai PHK Massal, Kadin: PHK Memang Tidak Bisa Dihindari!

Optika.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz menyampaikan bahwa PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) memang tidak dapat dihindari karena hal tersebut bagian dari proses bisnis.

Baru-baru ini perusahaan rintisan atau startup LinkAja dan Zenius melakukan PHK sekitar 200 karyawannya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka melakukan efisiensi dan reorganisasi sdm perusahaan yang juga akibat dari perubahan sistem startup tersebut.

Baca juga: 3 Tips Menyatakan Empati saat Rekan Kerja Mengalami PHK

"Di semua sektor itu PHK memang tidak bisa kita hindari karena PHK itu juga merupakan bagian dari proses bisnis atau pun industri itu sendiri, kata Adi, Kamis (26/5/2022).

Prinsip dari startup yang mengandalkan teknologi juga akan terus berubah dalam waktu yang relatif cepat. Adi mencontohkan, beberapa kompetensi yang mungkin dibutuhkan satu tahun lalu bisa jadi sudah tidak relevan tahun ini.

"Karena startup itu dengan suatu teknologi mau gamau paling gak penyesuaian upgradingnya harus dilakukan. Sistem itu selalu berubah, teknologi sering berubah dalam hitungan bulan atau tahun, lanjut Adi.

Pada dasarnya, kata Adi, selama ini penyebab PHK karyawan terjadi tentunya karena dampak pandemi Covid-19.

Persaingan bisnis di startup juga sangat ketat sehingga harus melakukan inovasi-inovasi yang dibutuhkan pelanggan dan bisa diterima di pasar yang bertujuan untuk bisnis yang berkelanjutan.

Baca juga: Sarman Simanjorang Ingin Penerus Jokowi Bisa Lanjutkan Program Indonesia Emas 2045

Artinya, dia mengatakan hal tersebut tentunya akan mempengaruhi akan kebutuhan startup pada pekerja yang profesional dan bidang kerja yang dibutuhkan sesuai perkembangan arah usaha.

"Jika penyesuaian bisnis terjadi maka karyawan tidak bisa memenuhi  kebutuhan model kerja startup, bisa jadi pengurangan pegawai akan terjadi karena tenaganya tidak dibutuhkan lagi disebabkan tidak ada kesesuaian bidang kerja, kata Adi.

Sebelumnya, perusahaan edutech Zenius terpaksa melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawannya akibat dampak dari kondisi ekonomi dan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis seiring dengan optimalisasi dan efisiensi proses bisnis yang dijalankan.

Baca juga: KADIN Indonesia: Bonus Demografi Jadi Dilema di Indonesia

"Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan Zenius," ujar Zenius dalam pernyataan resmi pada Rabu (25/5/2022).

Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru