Banjir Rob dan Gelombang Pasang Landa Sepanjang Pantura Jawa Tengah

Reporter : Denny Setiawan
Banjir Rob dan Gelombang Pasang Landa Sepanjang Pantura Jawa Tengah

Optika.id - Hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah dilanda banjir rob dan gelombang pasang sejak Senin (23/5/2022).

Menurut perkembangan data yang dikeluarkan BNPB Jumat (27/5/2022), wilayah pembatasan adalah Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang.

Baca juga: AMIN Yakin Jawa Tengah Bukan Lagi ‘Kandang Banteng’: Nuansa Perubahan Semakin Terasa

"Data terakhir per tanggal 24 Mei 2022, empat desa masing-masing Desa Randusanga Wetan, Desa Randusanga Kulon, Desa Prapag Lor dan Desa Prapag Kidul di Kabupaten Brebes menjelaskan banjir rob dengan tinggi air 10-20 sentimeter," demikian keterangan resmi BNPB.

Kemudian Kota Tegal melaporkan empat kelurahan yakni Kelurahan Muarareja, Kelurahan Tegal Sari, Kelurahan Panggung dan Kelurahan Mintaragen terendam banjir rob hingga ketinggian 45 sentimeter.

Sementara itu Kelurahan Dampuak di Kabupaten Tegal dilaporkan terendam banjir rob dengan ketinggian 40-100 sentimeter.

Banjir rob juga dilaporkan merendam wilayah Kota Pekalongan dengan ketinggian muka air antara 10-90 sentimeter.

Akibat peristiwa itu, sebanyak 221 jiwa terpaksa mengungsi. Kabupaten Pekalongan melaporkan empat desa yang membuat banjir rob dengan ketinggian 5-40 sentimeter.

Adapun keempat desa tersebut meliputi Desa Tegaldowo, Desa Karangjompo, Desa Mulyorejo dan Desa Depok.

Berikutnya di Kabupaten Pemalang ada sebanyak delapan desa yang terendam banjir rob dengan ketinggian air 30-100 sentimeter. Kedelapan desa itu meliputi Desa Pesantren, Desa Mojo, Desa Ketapang, Desa Kaliprau, Desa Tasikrejo, Desa Blendung, Desa Kertosari dan Desa Limbangan.

Adapun wilayah Kabupaten Batang, banjir rob dengan tinggi muka air hingga 40 sentimeter mendam Desa Klidang Lor dan Kelurahan Karangasem Utara, yang berbatasan langsung dengan laut Jawa.

Selanjutnya banjir rob dilaporkan berdampak di lima desa dan dua kelurahan yang berada di Kabupaten Kendal, yakni Desa Mororejo, Desa Wonorejo, Desa Kartikajaya, Desa Wonosari, Desa Pidodokulon, Kelurahan Karangsari dan Kelurahan Bandengan. Peristiwa itu berdampak pada 1.847 jiwa.

Selanjutnya di Kota Semarang telah terjadi banjir rob dengan tinggi muka air hingga lebih dari 1 meter.

Baca juga: Menilik Alasan Mengapa Jawa Digadang-gadang Kunci Pemenangan Pilpres

Peristiwa itu terjadi setelah tanggul penahan air laut jebol karena tidak mampu menampung air laut yang terus naik akibat gelombang tinggi. Wilayah paling parah terdampak banjir rob adalah di kawasan Lamicitra, termasuk wilayah Bandarharjo, Kebonharjo, Tambak Lorok dan Kemijen yang berbatasan langsung dengan laut Jawa.

Kemudian banjir rob dilaporkan terjadi di Desa Sriwulan, Desa Purworejo, Desa Morodenak dan Desa Margolinduk di Kabupaten Demak. Peristiwa itu telah berdampak pada kurang lebih 10 ribu jiwa.

Ketinggian muka air akibat rob tercatat 25-100 sentimeter. Adapun banjir rob juga melanda wilayah Kabupaten Jepara, meliputi Desa Kedungmalang, Desa Surodadi dan Desa Panggung.

Jarak rumah yang terdampak banjir rob rata-rata hanya kurang lebih 500 meter dari bibir pantai. Banjir itu merendam permukiman warga dengan ketinggian muka air 10-20 sentimeter.

Kabupaten Pati melaporkan wilayah yang paling banyak terdampak banjir rob. Adapun wilayah tersebut meliputi Desa Puncel, Desa Banyutowo, Desa Dukuhseti, Desa Alasdowo, Desa Tegalombo dan Desa Kinanti di Kecamatan Dukuhseti juga sejumlah wilayah lainnya.

Banjir rob berikutnya dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Rembang. Di wilayah kabupaten paling timur di bagian utara provinsi Jawa Tengah itu sedikitnya ada sembilan desa yang terdampak.

Baca juga: 16 Provinsi di Indonesia Terklasifikasi sebagai Daerah Miskin di 2024, Termasuk Jatim dan Jateng

Meliputi Desa Gegunung Kulon, Desa Pandean, Desa Tasikagung, Desa Pantiharjo, Desa Pasar Banggi, Desa Pandangan, Desa Karangharjo, Desa Kalipang dan Desa Banyudono.

Dari seluruh wilayah yang terdampak, ada 119 KK yang terdampak dan 11 orang warga mengungsi.

Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini sejak 13 Mei 2022 terkait adanya potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia.

Kejadian ini bersamaan dengan datangnya fase bulan purnama dan perigee. Menurut BMKG, banjir rob seperti yang terjadi di sepanjang pantura diprediksi dapat berlangsung hingga 25 Mei 2022.

Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru