Optika.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan bahwa terdapat 16 provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata pada tahun 2024. Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, target penurunan angka kemiskinan akan berada pada kisaran 6,5-7,5 persen.
Baca Juga: Adu Gagasan Capres Tentang Konflik di Papua, Prabowo Setuju-Setuju Saja
"Mengenai pembangunan provinsi pada tahun 2024, terdapat sekitar 16 provinsi dari total 34 provinsi yang kami analisis. Hal ini karena Papua dan Papua Barat masih dianggap sebagai satu provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan yang relatif tinggi dibandingkan dengan sasaran pembangunan tahun 2024 yang akan datang," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam Rapat Kerja Komisi XI pada Senin (5/6/2023).
Suharso menjelaskan bahwa beberapa provinsi di Pulau Sumatera yang termasuk dalam kategori miskin antara lain Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel), dan Lampung. Namun, ia menyatakan bahwa tidak ada provinsi yang masuk kategori miskin di Pulau Kalimantan.
"Alhamdulillah, di Kalimantan semua provinsi berada di bawah rata-rata nasional. Namun, di Pulau Jawa masih terdapat provinsi yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," tambahnya.
Baca Juga: Menilik Alasan Mengapa Jawa Digadang-gadang Kunci Pemenangan Pilpres
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suharso juga menyebutkan provinsi-provinsi miskin di Pulau Sulawesi, yaitu Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan di Pulau Maluku terdapat provinsi Maluku Utara.
"Selain itu, terdapat pula provinsi Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, NTB, dan NTT," lanjut Suharso.
Baca Juga: Jokowi Sebut Papua Nugini Saudara Serumpun, Pigai: Jika Benar, Tak Mungkin Ada Mobilisasi Militer
Berdasarkan penjelasan Suharso, provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi adalah Papua, dengan angka antara 23,5-24 persen. Untuk mencapai target eliminasi kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, pemerintah berencana menurunkan jumlah penduduk miskin sebanyak 3,35 juta jiwa mulai tahun ini, dengan tujuan mengentaskan sebanyak 6,7 juta jiwa.
Editor : Pahlevi