Optika.id - Stunting masih menjadi sorotan berbagai kalangan di negeri ini. Salah satu kunci dalam rangka menurunkan stunting ialah mengatur jarak kelahiran dalam program keluarga berencana (KB).
"Jarak kelahiran penting untuk diatur, itu juga dapat menentukan anak berisiko stunting atau tidak," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/6/2022).
Baca juga: GAPPRI Tak Setuju Rokok Sebabkan Stunting
Menurut Hasto, mengatur jarak kelahiran diperlukan untuk memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat secara fisik dan mental. Di sisi lain, anak bisa terpenuhi nutrisinya dengan gizi yang seimbang dan kesehatan ibu pun terjaga.
"Peran bidan dalam hal tersebut juga penting untuk memberikan edukasi yang baik dan benar, dengan penjelasan yang mudah dipahami tentang program KB, juga manfaat penggunaan alat kontrasepsi," tambahnya.
Apalagi menurutnya, 80 persen ibu melahirkan di bidan, dan sampai saat ini baru 29 persen ibu yang menggunakan kontrasepsi, atau sekitar 1,6 juta.
Kepala BKKBN, dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan jika pencegahan stunting dilakukan mulai dari hulu yakni memastikan setiap calon pengantin atau calon pasangan usia subur (catin/capus) berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Baca juga: Upaya Menurunkan Stunting, dari Perubahan Perilaku Hingga Pengisian Aplikasi
Setiap calon pengantin harus memperoleh pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama tiga bulan pranikah serta mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting.
"Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi catin/capus untuk mencegah kekurangan energi kronis dan anemia sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting," jelas Hasto Wardoyo.
Kehamilan kata dia, harus terencana, jangan hamil kalau tidak terencana.
"Hindari empat terlalu, terlalu muda saat hamil, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak," tutupnya.
Baca juga: BRIN Jelaskan Penanganan Stunting Secara Efektif
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi