Presiden Jokowi Jelaskan Hubungannya dengan Megawati, Ini Penjelasannya

Reporter : Seno
images - 2022-06-09T112139.046

Optika.id - Presiden Joko Widodo menjelaskan hubungannya dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Sebelumnya, berdasarkan isu yang beredar bahwa hubungan Presiden Jokowi dan Mantan Presiden Megawati renggang.

Baca juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang

Isu tersebut pun langsung dibantah oleh Presiden Jokowi. Dia menegaskan, hubungannya dengan Megawati masih seperti keluarga besar.

"Siapa bilang renggang? Saya dengan Ibu Megawati sudah seperti keluarga besar. Jelas kan?" kata Presiden Jokowi, seperti dikutip Optika.id dari channel Youtube PDI Perjuangan, Kamis (9/6/2022).

Dalam membantah isu tersebut, Jokowi menyinggung soal posisi seorang anak, yang kadang kala berbuat nakal.

"Dalam perjalanan, anak kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Jangan ditarik ke mana-mana," ujarnya.

Sementara itu, dalam sambutan acara peresmian Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai PDI Perjuangan yang berlokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Jokowi juga sempat menegaskan bahwa sosok Megawati sudah seperti ibunya sendiri.

"Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau," ujar Jokowi.

Dia menuturkan, hubungannya dengan Megawati selayaknya hubungan anak dengan seorang ibu.

Jokowi menyebut dirinya sangat menghormati Megawati yang disebutnya tidak pernah kehilangan rasa kepercayaan sedari dulu.

"Kalau pun ada perbedaan pendapat, presiden memastikan itu merupakan hal wajar dan biasanya laiknya hubungan ibu dan anak," tukasnya.

Jokowi menyampaikan kehadirannya dalam peresmian masjid tersebut merupakan undangan langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

"Sudah tiga bulan yang lalu saya janjian dengan ibu Megawati Soekarnoputri. Kemudian, dua bulan yang lalu juga diingatkan lagi oleh ibu Puan. Hari kemarin, di Ancol diingatkan kembali oleh ibu Puan Maharani, tandasnya.

Dia pun menuturkan kehadirannya meresmikan Masjid At-Taufiq juga untuk mengenang jasa almarhum Taufiq Kiemas yang berperan besar dalam sejarah perpolitikan Indonesia.

Beliau adalah sosok nasionalis religius, beliau tumbuh dari keluarga yang taat beragama dan sekaligus dengan nasionalisme yang sangat kokoh. Beliau adalah politisi dengan jejaring pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik , pemersatu dan mampu merangkul perbedaan yang ada, ucap Jokowi.

Presiden berharap dengan dibangunnya Masjid At Taufiq itu dapat memperkokoh peradaban Indonesia modern, di samping menjadi tempat peribadatan umat Islam.

"Peradaban yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila. Justru memperkokoh keselarasan antara Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika dengan Islam, kata Jokowi.

Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Selain itu, diharapkan pembangunan masjid itu juga dapat membawa kemajuan peradaban Indonesia dan menjadikan rakyat Indonesia yang sejahtera, makmur, dan bermartabat.

"Menjadikan Indonesia sebagai negara maju sebagaimana dicita-citakan oleh Bung Karno dan para founding father Indonesia, ucap Jokowi.

Penjelasan Megawati

Pada momen yang sama, Mantan Presiden Megawati juga buka suara terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi yang diisukan renggang. Dia memastikan hubungannya dengan Jokowi seperti keluarga.

"Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu (Iriana) juga. Kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau, istilahnya digoreng-goreng (hubungannya) itu, kan begitulah," kata Megawati.

Kemudian, Megawati merespons pemberitaan mengenai hubungannya dengan Jokowi yang merenggang yang dianggap sebagai berita yang tidak sesuai dengan kaidah kode etik jurnalistik.

Dia meminta awak media massa agar dalam memberikan informasi kepada masyarakat, selalu mengedepankan etika jurnalistik.

Megawati menganggap pemberitaan media massa saat ini terkesan kerap tidak mempertimbangkan kode etik jurnalistik sebagai pedoman.

Menurutnya, ada perbedaan antara wartawan saat ini dengan para wartawan di era pemerintahan Soekarno dulu. Salah satunya, menghormati kode etik jurnalistik dengan mengedepankan check and recheck informasi.

Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

"Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Adik ini jangan kalah sama wartawan zaman Ayah saya. Meskipun ada perbedaan, (wartawan harus) selalu mematuhi kode etik jurnalistik," ujar Megawati.

Apa pun yang diberitakan media, Megawati mengaku sangat bahagia atas kehadiran Jokowi pada acara peresmian masjid tersebut.

"Ya senang banget," ujarnya.

Selain itu, salah satu alasan keluarganya membangun masjid tersebut untuk menepis anggapan yang sering kali terlontar bahwa PDI Perjuangan dianggap kurang Islami.

"Tentunya buat partai, untuk supaya dikelola dengan baik. Dan seperti saya terangkan, bentuknya masjid ini, saya tanya kalau membuat masjid itu apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia. Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan sehingga, (masjid) ini sekarang menjadi bukti," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru