Empat Bidadari dalam Kereta Api Sembrani

Reporter : Aribowo
Empat Bidadari dalam Kereta Api Sembrani

Optika.id. Empat bidadari dalam kereta api Sembrani Tambahan (ST) dengan rute Jakarta ke Surabaya itu melayani penumpang dengan ramah. Mereka adalah Jayanti, Danis, Safa Alifia, dan Alna. Kru kereta malam ST itu kerjanya kompak dan saling bantu. Mangkalnya di restorasi kereta namun dengan cekatan mengatur distribusi masker, selimut, dan menawarkan makanan kepada semua penumpang. Dari depan hingga belakang gerbong kereta. Begitu pula jika ada pembeli masuk restoran dengan cekatan dilayaninya.

"Banyak senangnya. Kita bisa bepergian dari kota ke kota lain, " kata Jayanti kepada Optika.id, 12 Juni 2022, di restoran ST, saat tengah malam dalam perjalanan Jakarta ke Surabaya. Empat gadis ramah itu menjawab bergantian tatkala ditanya tentang suka duka menjadi pegawai kereta api. Jayanti adalah STA (Senior Traine Attendance) dari 4 gadis cantik itu. Cewek asal Cilacap itu mengkoordinasi pelayanan kereta ST rute Jakarta-Surabaya malam hari. Dia sudah 6 bulan kerja di kereta api milik negara itu. Dibandingkan dengan 3 gadis lainnya, Jayanti punya masa kerja paling lama, senior, dan karena itu dia menjadi STA.

Baca juga: Mengintip Depo Sidotopo, Kuburan Kereta yang Sarat Nilai Historis di Surabaya

Banyak penumpang yang ingin kenalan. Minta potret bareng dan nomor hp (hand phone). Rata-rata anak muda yang berbincang dengan mereka, meskipun ada juga kalangan bapak dan ibu-ibu meskipun tidak banyak. Meski tak bisa ngobrol lama dengan penumpang tapi kenalan pendek itu menyenangkan, urai Jayanti. Kawan jadi banyak, kata Safa gadis Bandung itu. Rata-rata penumpangnya baik kok, ungkap Alna gadis asal Karawang.

[caption id="attachment_28742" align="alignnone" width="1032"] Kru Restaurant Sedang Menghitung Omset[/caption]

"Kerja malam jadi tak terasa," kata Danis gadis asal Wonosobo. Mereka mengakui kerja malam itu berat namun karena pimpinan dan kru di ST baik dan kompak maka suasana kerja menyenangkan. Tidak terasa, ujar Safa.

Saking asyik kerja hingga mereka merasa sukanya lebih banyak daripada dukanya. Dan 4 gadis cantik itu mengaku belum punya pacar. Di samping mereka rata-rata baru sekitar 2-4 bulan kerja irama kerjanya padat. Masih sibuk kerja di kereta tiap malam.

Ada juga yang pacaran sesame kru kereta. Tidak banyak. Jika mereka berlanjut ke pernikahan maka yang boleh terus bekerja di kereta api yang laki-laki, urai Jayanti lagi.

Lebih lanjut mereka ceritakan bahwa mereka umumnya kena sip malam Jakarta-Surabaya.  Menurut Safa mungkin hal ini berakibat kurang leluasa ngatur urusan pribadi. Mereka masuk sip pagi-sore kalau sedang ditugaskan untuk kereta yang jaraknya pendek dari Jakarta. Seperti kereta Argo Parahyangan dari Jakarta ke Bandung misalnya.

Baca juga: PT KAI Berikan Apresiasi untuk Pemkab Lamongan

"Sampai Surabaya langsung tidur. Istirahat," urai Alna. Benar kami tidak sempat kemana mana di Surabaya. Paling sekitar stasiun Pasar Turi, kata Danis. Memang sempat ke mal BJ Junction. Mal lain belum pernah, urai Jayanti.

Menurut Jayanti jika isitirahat tidur dibuat giliran. Ada yang jaga dan tidur. Agar pelayanan tidak terganggu. Itu pun tidak boleh terlalu lama. Bahkan kalau ramai penumpang tidak sempat tidur. Bagi mereka pelayanan paling utama.

Mereka selalu sigap jika ada penumpang yang makan. Menu restoran cukup lengkap. Antara lain nasi goreng parahyangan, nadi rames, nasi ikan dori rica rica, nasi ayam geprek, bakso enak, nasi rendang padang, nasi sapi lada hitam, nasi goreng bakso, nasi krengseng sapi. Sementara menu minuman antara lain coklat,  teh, kopi, wedang uwu. Juga ada teh botol dan kota.  Snacknya  japota dan potapi.

Jayanti menuturkan penghasilan restoran ST semalam lumayan. Semalam restoran bisa mengantongi Rp 2 juta lebih. Kalau sedang ramai, seperti bulan puasa, bisa mencapai Rp 20 juta semalam. Bagus omzet restoran itu. Diakui beberapa penumpang kalau makanan dianggap tidak terlalu mahal dan enak rasanya, keterangan Jayanti sambil menghitung uang hasil penjualan malam ini.

Baca juga: Yang Belum Usai dalam Penanganan Permukiman Pinggiran Rel Kereta

Restoran ST dan kereta lainnya milik PT Reska Multi Usaha, anak perusahaan PT KAI. Milik negara dalam wadah BUMN (Badan Usaha Milik Negara). menurut Jayanti omset restoran menggunakan sistem ditarget. Mungkin lantaran sistem target itu maka berbagai pelayanan dan kualitas makanan mesti dijaga. Kalau tidak, maka tidak laku makanannya, kata Jayanti lebih detil.

Safa, Danis, dan Alna menceritakan mereka berempat malam ini hanya kebetulan bisa semua perempuan. Biasanya ada laki-lakinya di dalam kru restorasi. Akibatnya malam itu seolah ada program kru perempuan. Padahal hanya kebetulan semua kru restoran perempuan. Memang suasana malam asyik berbincang dengan 4 bidadari cantik itu. Hal itu mengukuhkan cantiknya pelayanan kereta api saat ini: professional dan nyaman.

Tulisan Aribowo
Editor Amrizal Ananda Pahlevi.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru