Indonesia Kedatangan Subvarian Omicron Terbaru, Menkes: Hati-Hati

Reporter : Seno
IMG-20220614-WA0013

Optika.id - Pemerintah pusat terus mengamati terhadap kemunculan kasus baru Covid-19 subvarian Omicron, di antaranya ialah BA.4 serta BA.5 di Tanah Air.

Meskipun kasus positif di Indonesia pada saat ini masih terkendali, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selalu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian baru virus tersebut.

Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati, karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, ucap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui keterangannya pada Selasa (14/6/2022).

Dirinya kemudian mengatakan bahwa Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di berbagai negara. Akan tetapi, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, serta angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron, tegasnya.

Budi juga mengonfirmasi bahwa terdapat 8 kasus Omicron subvarian terbaru di Indonesia. Dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5 tersebut, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksinasi booster. Sedangkan ke-7 pasien lainnya telah mendapatkan vaksinasi booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.

Berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Menkes menyatakan jika kondisi Covid-19 di Indonesia masih relatif baik dibandingkan negara lainnya. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih ada di angka 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1, yang relatif perlu dimonitor kita masih di angka 1, ujar Menkes.

Akan tetapi, Menkes menuturkan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus yaitu dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) dan disiplin dalam penggunaan masker.

Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman, pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Reporter: Akbar Danis

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru