Sri Mulyani: Peningkatan Inklusi Keuangan Perempuan Bebaskan RI dari Kemiskinan pada 2024

Reporter : Denny Setiawan
Sri Mulyani: Peningkatan Inklusi Keuangan Perempuan Bebaskan RI dari Kemiskinan pada 2024

Optika.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peningkatan inklusi keuangan perempuan efektif mengurangi kemiskinan.

Hal tersebut sangat penting untuk membebaskan Indonesia dari kemiskinan sesuai target pada 2024.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Mulai Perhitungkan Dana Makan Siang Gratis Prabowo

Pemerintah menyadari tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesetaraan perempuan dengan laki-laki terutama dalam inklusi keuangan, sangat penting tidak hanya untuk mengambil peluang pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengurangi kemiskinan, ujar Sri di, Jakarta, Sabtu (18/6/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan data Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Indonesia, tingkat kepemilikan akun keuangan perempuan telah naik menjadi 62 persen di 2021 atau sama dengan laki-laki.

Namun menurut Sri Mulyani, inklusi keuangan perempuan di Indonesia masih relatif lebih rendah daripada laki-laki sebagaimana secara global tingkat inklusi keuangan perempuan masih 7 poin lebih rendah dari laki-laki.

"Selain itu saat ini perempuan di Indonesia juga mencapai 53,13 persen tenaga kerja di Indonesia atau lebih dari laki-laki. Ini cukup signifikan, tetapi 62 persen perempuan bekerja di sektor informal, terangnya.

Baca juga: Pernyataan Menkeu Sri Mulyani Dinilai Janggal, Benarkah?

Ia menekankan bahwa peningkatan kesetaraan gender dan pengurangan beban tidak proporsional yang dipikul perempuan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi global atau menambah Produk Domestik Bruto (PDB) dunia hingga 13 triliun dolar AS.

Adapun COVID-19 juga berdampak signifikan terhadap perempuan, yang kalau tidak diatasi, dapat mengurangi PDB global hingga 1 triliun dolar AS di 2030.

Tetapi jika tindakan diambil untuk mencapai peningkatan kesetaraan gender pada 2030 termasuk dengan berinvestasi di bidang pendidikan, keluarga berencana, kesehatan ibu, inklusi digital dan keuangan, dan juga dengan memperbaiki beban pekerja perempuan, PDB dunia dapat ditingkatkan, pungkasnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Perlinsos Bansos 6 Tahun Tak Jauh Beda!

Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru