Balas Penghinaan Nabi Muhammad, ISIS Serang Kuil Sikh di Kabul

Reporter : Seno
1785245317

Optika.id - Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap sebuah kuil Sikh di Kabul, Afghanistan, yang menewaskan dua orang, yang salah satunya petempur Taliban. ISIS menyebut serangan itu sebagai pembalasan untuk penghinaan Nabi Muhammad SAW.

Seperti dilansir AFP, Selasa (21/6/2022), ucapan kontroversial soal Nabi Muhammad SAW yang dilontarkan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi memicu protes di sejumlah negara Muslim.

Baca juga: Mahasiswa UB Diamankan Densus 88 Diduga Simpatisan ISIS

Dalam pesan yang diposting via situs propaganda Amaq, ISIS mengklaim bahwa serangan yang dilancarkan pada Sabtu (19/6/2022) waktu setempat menargetkan warga Hindu dan Sikh, dan para 'murtad' yang melindungi mereka.

"Dalam tindakan mendukung Rasulullah," sebut ISIS dalam pernyataannya.

Disebutkan juga oleh ISIS bahwa salah satu petempurnya 'menembus sebuah kuil politeis Hindu dan Sikh di Kabul, setelah membunuh penjaganya, dan melepas tembakan dengan senapan mesin dan granat tangan'.

Dua orang dilaporkan tewas dan sekitar tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Nafi Takor, para penyerang melemparkan setidaknya satu granat ketika mereka memasuki kuil, memicu kebakaran.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 24 Orang Pendukung MIT Poso dan ISIS

Serangan itu dilakukan setelah kunjungan delegasi India ke Kabul untuk membahas penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.

Jumlah aksi pengeboman menurun di berbagai wilayah Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu. Namun sejumlah serangan, yang sebagian besar menargetkan komunitas minoritas, telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, termasuk beberapa serangan yang diklaim oleh ISIS.

Jumlah warga Sikh yang tinggal di Afghanistan dilaporkan menyusut menjadi sekitar 200 orang, jika dibandingkan setengah juta orang pada tahun 1970-an silam. Kebanyakan dari mereka yang tersisa adalah para pedagang yang menjual obat-obatan herbal dan barang elektronik yang dibawa dari India.

Baca juga: Foto Lawas Anies Baswedan Bersama Hidayat Nur Wahid dan Ulama Dunia Diduga Pimpinan ISIS, Benarkah?

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru